Selasa, 20 Januari 2015

PROFIL KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DI USA

PROFIL KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR DI USA

Negara Amerika Serikat (United States) adalah negara adidaya yang berpenduduk sekitar 262.775.000 (menurut sensus 1995). Kelompok etnik mayoritas, yaitu orang kulit putih (80%), sedangkan lainnya, yaitu orang kulit hitam, asia dan hindian. Bahasa utama yang digunakan penduduk, yaitu bahasa inggris (86,15%), bahasa Spanish, Italian, Chinese, French, German, Polish, Yuddish, Greek dan bahasa indic. Pada umumnya penduduk Amerika Serikat menganut agama Katolik Roma (60.280.454 orang), Baptist (36.673.075 orang), serta agama lainnya seperti agama Methodist, Pantecostal, Lutheran, Islam, Letter-Day Saints, Jewish, Presbyterian, Hindu. Pada level Sekolah Dasar, sistem persekolahan di Amerika Serikat menerapkan durasi 5-6 tahun (bagi anak usia 6 sampai 12 tahun)
Tujuan pendidikan pada semua level pendidikan termasuk level Sekolah Dasar (Elementary School) di Amerika Serikat yang disusun sejak tahun 1991 dan masih berlaku hingga saat ini secara singkat dirumuskan dalam 10 tujuan berikut ini:
  1. Setiap siswa harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dan komputasi (perhitungan);
  2. Setiap siswa harus menerapkan metode penelitian (inquiry) dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta dapat menggunakan metode dan pengetahuan tersebut dalam Aplikasi interdisipliner;
  3. Setiap siswa harus memiliki pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi mengenai seni artistik, kebudayaan, prestasi intelektual, serta mengembangkan kemampuan dalam mengekspresikan bakat pribadi;
  4. Setiap siswa harus memiliki dan dapat menerapkan pengetahuan mengenai politik, ekonomi dan institusi sosial di dalam negeri maupun luar negeri;
  5. Setiap siswa harus mematuhi dan mempraktikkan nilai-nilai dasar kewarganegaraan dan memiliki, serta dapat menggunakan keterampilan, pengetahuan, pemahaman, dan sikap yang diperlukan guna keikutsertaannya dalam kehidupan negara yang demokratis;
  6. Setiap siswa harus mampu mengembangkan kemampuan untuk memahami, menghargai dan bekerjasama dengan orang lain yang berbeda dalam hal ras, jenis kelamin, kemampuan, budaya, suku bangsa agama dan latar belakang politik, ekonomi, sosial serta memahami dan menghargai nilai- nilai, keyakinan dan sikap yang dianut mereka;
  7. Setiap siswa harus memiliki pengetahuan mengenai konsekuensi ekologis dalam menggunakan sumber- sumber alam dan lingkungan;
  8. Setiap siswa harus dipersiapkan memasuki Pendidikan Menengah (Secondary Education);
  9. Setiap siswa harus dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan meningkatkan kehidupan pribadi, keterampilan positif, dan fungsi-fungsi dalam masyarakat demokratis;
  10. Setiap siswa harus mampu mengembangkan komitmen belajar seumur hidup dan bersikap membangun.
Kesepuluh tujuan tersebut sangat mewarnai pengembangan isi/ materi kurikulum pada sekolah- sekolah, baik pada level nasional/ Negara Bagian maupun lokal.
Dalam sejarah pendidikan di Amerika Serikat (United States), penentuan apa yang harus diajarkan di sekolah merupakan hal yang dimiliki oleh masyarakat lokal (local communities) dan Negara Bagian atau provinsi yang disebut states. Dengan demikian, isi kurikulum sangat beragam, disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan Negara Bagian tersebut. Tidak ada sistem pendidikan atau kurikulum yang berskala nasional. Negara Bagian (State) dan masyarakat sama-sama memiliki kekuatan/ kewenangan dalam menentukan materi/ isi dan struktur kurikulum. Selanjutnya, organisasi sekolah pada tingkat lokal diperkenankan menentukan program atau isi kurikulum sepanjang masih di dalam rambu- rambu atau petunjuk yang ditetapkan oleh pemerintah Negara Bagian(State), menambah atau melengkapi persyaratan kelulusan, menentukan program pilihan yang harus diajarkan, dan mengusulkan program atau silabi yang akan dikembangkan oleh Negara Bagian.
Pada dasarnya proses pengembangan kurikulum dipusatkan pada Negara Bagian (State), namun demikian guru, sekolah, ataupun distrik dapat mendesain sendiri program yang ditawarkan sesuai dengan pedoman/petunjuk yang dikeluarkan oleh Negara Bagian. Sekolah harus membuat program sesuai dengan persyaratan Negara Bagian dan mendesain kurikulum yang dapat mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian negara (state examinations). Silabi untuk semua mata pelajaran (subjects) dikeluarkan oleh pemerintah Negara Bagian untuk semua jenjang persekolahan, sedangkan sekolah-sekolah diperbolehkan mengajukan alternative silabi dan mengembangkan program pilihan sebagai tambahan. Dalam beberapa kasus, silabi untuk program-program pilihan tersebut harus direviu oleh SED (State Education Department). Pada akhirnya sekolah dan guru bertanggung jawab untuk menentukan apa yang harus diajarkan dan bagaimana mengajarkannya, serta membuat pertimbangan terhadap setiap aturan, kebijakan-kebijakan dan penilaian. Orang tua, organisasi guru, para peneliti, termasuk juga para pemimpin dunia usaha sering dilibatkan dalam pengembangan rekomendasi kebijakan penetapan kurikulum, bahkan bisa menjadi anggota komisi kurikulum, satuan tugas dan lembaga penasihat SED.
Pada tingkat sekolah dan kelas, guru dapat mengembangkan kurikulum berdasarkan standar dan kerangka dari pemerintah Negara Bagian (State), menggunakan sumber- sumber material yang ditentukan oleh pemerintah atau menentukan sendiri. Dengan demikian, dalam pendidikan di Amerika Serikat guru- guru diharapkan menggunakan standar dan kerangka sebagai dasar penyusunan kurikulum, mereka bisa mempertimbangkan flesibilitas/ keluwesan desain suatu kurikulum bagi kelas mereka sendiri, termasuk dalam memilih media dan metode pembelajaran .
Tak ada persyaratan mengenai alokasi waktu yang digunakan pada setiap mata pelajaran, dengan demikian setiap sekolah dan guru menggunakan waktu untuk masing- masing pelajaran yang diperyaratkan oleh pemerintah dan harus diajarkan pada tingkat sekolah dasar (tingkat 1 sampai dengan 6), yaitu:
  1. Matematika (Mathematic);
  2. Membaca (Reading);
  3. Mengeja (Spelling);
  4. Menulis (Writing);
  5. Bahasa Inggris (English Language);
  6. Geografi (Geography);
  7. Sejarah Amerika (Us History);
  8. Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosial Studies);
  9. Kesehatan (Healthy);
  10. Musik (Music);
  11. Seni Rupa (Visual Arts);
  12. Olah Raga (Physical Education).
Dalam kaitannya dengan evaluasi kurikulum, di Amerika Serikat tidak ada mekanisme secara formal untuk mengevaluasi efektivitas kurikulum sekolah maupun kerangka kurikulum yang dibuat pemerintah (State). Kerangka evaluasi biasanya dikembangkan oleh para ahli kurikulum dari kalangan guru- guru atau ahli pendidikan lainnya dan para ahli mata pelajaran yang didasarkan kepada hasil reviu mutakhir terhadap standar dan praktek yang terdapat dalam laporan kurikulum pada tingkat Negara Bagian (State) dan nasional, misalnya berdasarkan hasil reviu tersebut suatu lembaga yang bernama The Nasional Council Of Teacher Mathematics menerbitkan standar kurikulum dan evaluasi untuk mata pelajaran matematika di sekolah sekolah.

Tidak ada komentar: