Sabtu, 17 Januari 2015

Kegalauan Guru Dalam Mengajar



Menulis pada zaman sekarang ini sudah menjadi tuntutan profesi, terutama bagi guru, menurut saya pribadi menjadi sosok guru yang profesional dan ideal menjadi hal yang sangat sulit untuk dilakukan, kalau sekedar mengajar mungkin semua orang bisa, tapi menjadi sosok guru tidaklah hanya mengajar saja atau bahasa kerennya adalah “transfer of knowledge” menjadi sosok guru yang profesional harus mengerti dan memahami empat kompetensi yakni personal, profesioanal, pedagogik dan sosial
Keempat hal tersebut secara idealnya harus terintegrasi dan tertransformasi dalam kepribadian guru sehari-hari, tidak hanya di sekolah saja tetapi juga di luar sekolah lingkungan tempat tinggalnya dan terutama tertanam dalam jiwa sanubarinya.
persoalan yang sering muncul dan dihadapi oleh guru ketika mengajar di kelas adalah kegalauan siswa ketika menghadapi persoalan yang kompleks, mulai dari persoalan pribadi siswa, kenakalan siswa, motivasi siswa yang rendah untuk belajar, atau ketidak sukaan siswa terhadap gurunya
hal demikian itu bisa menjadi beban berat kalau guru tidak bisa mengatasinya, beberapa persoalan tersebut diatas juga bisa mempengaruhi terhadap aktivitas mengajar guru, guru bisa buntu, tak bergairah dan tidak memiliki motivasi untuk mengajar, bahkan dampak yang paling parah adalah guru bisa galau 
akibatnya menjadikan guru mengajar asal-asalan saja, mekanistis, bahkan kegiatan kesehariannya pun hanya sekedar rutinitas belaka, berangkat ke sekolah, mengisi jurnal kemudian pulang kerumah dan mengabaikan persoalan yang dihadapi oleh siswa.
Cuek, acuh tak acuh, dan tidak peduli terhadap persoalan siswa kadang muncul dalam benak pikiran guru, mungkin itulah salah satu bentuk kegalauan yang dialami guru.
Tetapi sebagai pendidik sadar atau tidak sadar, guru seharusnya tahu bahwa pekerjaan yang diembannya itu memiliki tanggungjawab yang besar bukan hanya untuk dirinya sendiri, siswa atau orang tua dan masyarakat tapi bagi kemajuan pendidikan.
Menurut hemat saya, beberapa persoalan yang sering menimpa guru baik di kelas maupun diluar kelas harus dihadapi dengan jiwa yang lapang dada, memang benar menjadi seorang guru harus memiliki jiwa yang besar bagaimana cara mengatasinya? Itu tergantung bagaimana kita memandang suatu perosalan tadi.
Seperti persoalan pribadi siswa bisa muncul kapan saja bisa dengan teman sebayanya, temen deket, pacar atau keluarga yang juga bisa membuat siswa tadi terganggu untuk belajar, untuk sekolah untuk konsentrasi dan memahami pelajaran.
Siswa yang nakal itu biasa, tapi kalau sudah merambah pada Kenakalan siswa itu yang perlu ditangani secara serius, perosalan kenakalan siswa menjadi hal yang tidak ada habisnya untuk dibahas, yang harus dicari adalah melakukan pendekatan personal (personal approach) itu lebih penting dilakukan untuk mengetahui latar belakang siswa, kehidupan sosialnya dan teman-teman sejawatnya.
Motivasi menjadi senjata ampuh dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru setiap akan memasuki pelajaran di awal maupun diakhir harus selalu memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar dan belajar. 
Yang terakhir ketidaksukaan siswa kepada guru yang mengajar itu disebabkan oleh kemampuan guru dalam mengajar perlu di perbaiki, ini seharusnya menjadi momentum penting bagi guru untuk mengintrospeksi diri agar pembelajarannya selalu menarik siswa, 
Menghadirkan pembelajaran yang ramah, menyenangkan (joyfull learning) menjadi hal yang sangat diperlukan dalam aktivitas pembelajaran
Menjadi seorang guru harus memiliki Jiwa yang besar, yang mampu mengontrol diri sekaligus bisa menjadikan diri termotivasi untuk selalu menerjemahkan persoalan yang dia hadapi menjadi perosalan yang kecil atau biasa-biasa saja.

  • Ada sebuah kata mutiara yang bisa membuat guru termotivasi agar tidak galau dalam mengajar, 
  • salah satunya adalah selalu berpikir positif, menganggap permasalahan yang dihadapinya sebagai suatu hal yang bisa mendewasakan guru untuk menuju kepada perubahan yang lebih baik.
    Dan merasa yakin bahwa beberapa persoalan itu pasti ada jalan keluarnya, menumbuhkan sikap sabar, tekun dan ulet itulah yang menjadikan guru selalu berdiri diatas tanggungjawabnya. 

  • Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar: