Jumat, 30 Januari 2015

Kunci Sukses : Mengajarlah Dengan Ikhlas,


Aku bangga menjadi guru bagi orang lain. Sebuah profesi yang mengharuskanku tuk mengajar dan mendidik seseorang. Di profesi ini lah begitu banyak ilmu yang mengajarkanku tentang banyak hal, diantaranya mengenai ilmu ikhlas.
 Menurut banyak orang, ilmu ikhlas merupakan salah satu ilmu yang sulit diterapkan. Mungkin dalam mempelajarinya gampang, akan tetapi ketika kita mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari sungguh sangat lah susah.
 Awal mula aku mempelajari ilmu ikhlas yaitu ketika aku memulai karir sebagai  Guru Honorer di SDN 10 Satai A Kec. Subah .
 Hmmm, aku menganggap bahwa mengajar itu adalah pekerjaan yang mudah. Tapi ternyata tidaklah demikian. 
Terkadang rasa jengkel muncul ketika ada siswa yang tidak memperhatikanku saat menjelaskan materi pelajaran, muncul rasa bosan ketika ada siswa yang lama sekali memahami materi yang kujelaskan, dan berbagai jenis masalah lainnya yang kudapatkan. Aku sedikit pesimis pada waktu itu.
 Ternyata, profesi guru tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Olehnya itu, aku yang pemula dalam bidang profesi ini, harus banyak belajar tentang segala hal, terutama ilmu ikhlas dalam mengajar.

Hari berganti hari, sedikit demi sedikit aku mulai meng-upgrade pengetahuanku tentang ilmu ikhlas dalam mengajar. Ternyata sikap keikhlasan itu adalah salah satu komponen penting dalam mengajar. Aku mulai berpikir bahwa aku harus berkomitmen untuk ikhlas dalam mengajar.
 Berupaya untuk berniat ikhlas dan berdoa terlebih dahulu sebelum mengajar. Komitmenku ini muncul ketika ku mengingat kembali novel laskar pelangi, yang sekitar 3 tahun lalu pernah ku baca. Aku berusaha tuk memanggil ingatan ku kembali tentang sesosok wanita yang begitu berjasa dalam cerita laskar pelangi itu. Tokoh dalam cerita tersebut yaitu Ibu Muslimah. 
Ibu Muslimah atau yang kerap disapa Bu Mus itu merupakan contoh guru yang begitu ikhlas mengajar dan mendidik anak-anak Laskar Pelangi. Alhasil, dari buah keikhlasannya tersebut, anak-anak Laskar Pelangi menjadi pribadi yang tangguh, dan menjadi pribadi yang selalu termotivasi untuk mencapai cita-citanya. 
 Salah satu muridnya yang berhasil menggapai cita-citanya yaitu Ikal, yang dapat mengenyam pendidikan di Prancis secara gratis. Dalam cerita laskar pelangi tersebut, aku bangga dengan sosok Bu Mus yang begitu ikhlas dalam mendidik siswanya. Kesuksesan Ikal ternyata tak lepas dari jasa Bu Mus. 
Tentunya aku menginginkan bisa menjadi pribadi seperti Bu Mus. Olehnya itu, aku akan berusaha mengimplementasikan ilmu ikhlas dalam setiap aktivitas mengajarku, dan ternyata itu sangat menyenangkan bagiku. Berbaur dengan siswa layaknya antara sesama teman sendiri. Aku menganggap mereka seperti teman sekelasku. 
Alhasil mereka kadang menjadi tempat curahan hatiku. Aku pun juga berusaha tuk berkecimplung ke dunia mereka yang begitu unik dan mengasyikan.
Kini, aku mulai mencintai pekerjaanku, yang dulunya kuanggap sangat membosankan, tapi kini tidak lah demikian. Kini, aku juga sangat mencintai anak-anak. Mereka lah yang kadang menghapus segala kejenuhan yang kadang menyelimuti diriku.
 Mereka lah yang membuat hari-hari ku begitu mengembirakan, sebab canda dan tawa mereka begitu mewarnai kegiatan belajar mengajar di kelas.
Mengapa aku memilih guru sebagai profesi? Berikut 15 alasan mengapa pilihanku jatuh pada profesi tersebut.
  1. Dengan menjadi guru, aku memiliki orang-orang yang selalu memberikan masukan kepadaku untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Masukan yang akan menjadi intropeksi bagi diriku.
  2. Sebagai ladang amal dan ladang dakwah. Bagiku, guru adalah profesi yang sangat mulia. Berkat Guru lah, kita semua menjadi pandai dalam segala bidang pengetahuan, baik itu teknologi, budaya, kesenian, politik, sosial, hukum, pengetahuan alam, keterampilan, dan agama.
  3. Sebagai tantangan hidup yang dapat menjadikan aku sebagai pribadi yang mulia di mata Allah SWT.
  4. Belajar lebih banyak tentang ilmu ikhlas dan kesabaran.
  5. Mengimpikan bisa menjadi inspirator seperti Bu Mus, dan bermanfaat bagi orang banyak
  6. Kontribusi yang positif demi kemajuan bangsa Indonesia dalam bidang pendidikan
  7. Lebih mencintai dunia anak yang penuh dengan canda dan tawa
  8. Sebagai amal jahiriyah yang bermanfaat di dunia dan di akhirat kelak
  9. Lebih menyukai terjun ke dunia pendidikan
  10. Lebih mudah dalam mengatur waktu, antara waktu mengajar dan waktu lainnya.
  11. Banyak kesan yang menarik ketika mengajar anak-anak yang memiliki berbagai karakter
  12. Dapat menghilangkan rasa kejenuhan dan stress ketika berbaur dengan siswa
  13. Mudah mendapatkan banyak teman, yang bias dijadikan tempat curahan hati dalam hal berbagi impian dan cita-cita yang ingin dicapai
  14. Mengasah kemampuanku dalam hal  IQ, EQ, SQ, dan AQ
  15. Tempatku untuk menjadi pribadi yang senantiasa tuk berkarya, aktif, kreatif dan inovatif.

Bagiku, menjadi seorang guru ibarat seorang actor/artis. Di hadapan para siswa, kita mesti tampil sempurna, baik dalam penampilan maupun sikap. Tentunya berpenampilan rapi dan bersikap ramah kepada setiap siswa.
Tips menjadi guru teladan atau guru favorit bagi siswa yaitu senantiasa bersikap ikhlas dalam mengajar. Jangan niatnya hanya ingin mendapatkan gajinya saja. Tapi, kita harus berniat dengan sungguh-sungguh untuk mengajar sekaligus mendidik siswa agar menjadi pribadi yang cerdas dalam segala tingkatan, baik itu IQ, EQ, SQ maupun AQ.
Akhir kata penulis, menjamurlah para guru teladan di tanah air. Jadilah guru yang amanah dan tetap mengabdi kepada negara. 
Wahai guru… didiklah siswa dengan sebaik mungkin agar mereka bisa menjadi manusia-manusia yang handal dan terampil di segala bidang, sebagai penerus bangsa yang bisa meneruskan kembali perjuangan bangsa Indonesia ini, dalam membangun negara Indonesia yang dapat bersaing dengan negara-negara berkembang. Semoga saja, amin……!!!
SDN 13 Sentimok / Wirata 3 -- Kec. Jagoi Babang , 30 Januari 2015

Tidak ada komentar: