Sabtu, 14 Maret 2015

Puisi untuk Guru

Guru merupakan orang tua kita setelah orang tua kandung yang melahirkan kita. Jika ayah dan ibu adalah orang tua yang lebih fokus pada bagaimana membesarkan kita, guru adalah orang tua yang lebih menekankan bagaimana untuk mencerdaskan kita. Antara guru dan orang tua kita sama sama ingin agar kita tumbuh besar menjadi pribadi yang besar, sukses dan berakhlak mulia.
Kumpulan Contoh Puisi Untuk Guruku Tercinta Terbaik 2014
Seorang pemimpin yang sukses pastilah tidak lepas dari peran seorang guru, guru adalah penyampai ilmu, pelatih pengatahuan serta penawar kebodohan. Karena jasanya, sudah sepantasnya kita berterima kasih kepada beliau. Ucapan terima kasih tersebut biasanya dapat di ungkapkan dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan menulis satu puisi untuk guru, di bawah ini saya hadirkan beberapa puisi yang saya khususkan dengan tema puisi guruku. Semoga bermanfaat.

Puisi Guruku Untuk Ucapkan Terima Kasih


Terima kasih, wahai pahlawan ilmu

Terima kasih wahai pahlawan ilmu
Engkau telah mengajarkan kami banyak hal
Engkau menawarkan racun kebodohan dalam hidup kami
Engkau meyakinkan keraguan kamu
dan engkau telah membuka samudera ilmu yang amat luas

Tanpamu, kami hanyalah manusia tanpa ilmu
Tanpamu, kami hanya seonggok bangkai tanpa kemuliaan
Tanpamu, kami hanya limbah tanpa kegunaan
Tanpamu, Masa depan takan tergapai

Terima kasih atas kesabaranmu
Saat kami membuatmu marah karena kenakalan kami
Saat kami membuatmu kecewa karena nilai buruk kami
Saat kami tiada paham saat kau ajarkan

Terima kasih atas perjuanganmu
Menjembatani kami menuju derajat keilmuan
Menuntun kami untuk hidup dalam terang cahaya pengetahuan
Membimbing kami dalam menggapai masa depan

Terima kasih wahai pahlawan ilmu
Dalam iringan doa
Semoga engkau di cintai Tuhan
Dan hidup dalam keberkahan

Puisi Guruku Untuk Permintaan Maaf

Maafkan Kami, guru

Engkau letih menimang lelah
Menatap lembaran berisi angka dan tulisan
Dalam penat pikiran
Menahan kantuk tengah malam

Kami tak sadar
Itulah engkau wahai guruku
yang letih dengan segala perjuangan
Namun selalu kau tampakkan keceriaan

Maafkan kami,
Atas harapan yang tak bisa kami wujudkan
Atas asamu yang tak bisa kami dapatkan
Perjuanganmu, tak bisa kami hargai
Hingga kami, terjerumus jurang kebodohan

Maafkan kami, 
Saat kami melukai hatimu
Saat kami tak menghiraukan nasihatmu
Saat kami acuhkan lembaran ilmu

Maafkan kami,
yang tak tahu balas budi
Karenamu kami dapat menggapai masa depan

Tidak ada komentar: