Sabtu, 07 Maret 2015

Efektivitas Mengajar Guru-guru Pedalaman Lebih Baik Dari Pada Guru-guru Kota


Mungkin sering timbul pertanyaan dalam benak kita sebagai guru. Kalau siswa-siswa di kota kenapa pintar-pintar & prestasinya bagus? Sebenarnya siapa yang hebat? Gurunya atau siswanya?
Kalau saya yang ditanya seperti itu, maka akan saya jawab “siswanya”. Ada beberapa faktor yang membuat saya bisa berkata seperti itu. Yang pertama adalah kalau melihat latar belakang siswa. Siswa-siswa di kota rata-rata berasal dari keluarga menengah ke atas. Orang-orang menengah ke atas pasti tidak akan sembarangan dalam memilih asupan gizi untuk anak-anaknya. Sehingga otak anaknya pun akan lebih pintar dan cerdas. Kemudian orang-orang menengah ke atas itu selalu memberikan fasilitas yang lengkap untuk anak-anaknya. Di rumahnya sudah ada komputer dan koleksi buku-buku pelajaran untuk anaknya di rumahpun pasti sangat lengkap. Bahkan lebih lengkap dari pada gurunya di sekolah. Dengan begitu maka kegiatan belajar anak di rumah akan lebih mudah. Dan yang selanjutnya, orang-orang menengah ke atas biasanya memasukan anaknya ke Bimbel (Bimbingan Belajar). Bahkan ada sebagian dari mereka yang sengaja mengundang guru privat ke rumah untuk mengajar anaknya. Jelas ini adalah sebuah keunggulan bagi mereka. Mereka pasti akan lebih pintar dari pada anak-anak yang cuma belajar di sekolah.
Jadi bisa disimpulkan, siswa-siswa di kota tidak perlu diajar itu sudah pintar-pintar. Kalau prestasi mereka bagus-bagus ya karena mereka yang pinter. Bukan karena gurunya di sekolah hebat. Gurunya di sekolah menurut saya biasa-biasa saja. Bahkan kalau yang dinilah adalah efektivas guru dalam mengajar, mereka kalah jauh dari guru-guru yang mengajarnya di pedalaman.
Murid di kota tidak perlu diajar itu sebenarnya sudah pintar-pintar. Tidak perlu diajar, langsung saja suruh mengerjakan soal. Pasti dapat nilai, nilai mereka 60. Bandingkan dengan yang diajar dulu baru disuruh mengerjakan soal. Mereka juga dapat nilai, nilai mereka 90. Berarti naik 30 dari nilai sebelumnya.
Dan sekarang bandingkanlah dengan guru-guru yang mengajar di pedalaman. Murid mereka kalau langsung disuruh mengerjakan soal tanpa diajar dulu, nilainya 20. Tapi kalau diajar dulu baru mengerjakan soal, nilainya 70. Berarti naik 50 dari nilai sebelumnya.
Dengan begitu bisa disimpulkan, bahwa guru-guru pedalaman itu efektivitas mengajarnya lebih baik dari pada guru-guru kota. Ini adalah sebuah fakta. Semoga bisa menjadi masukan positif bagi teman-teman guru yang mengajarnya di kota supaya tidak lagi bersikap sombong dan takabur. Karena toh efektivitas mengajar mereka kalah jauh dengan guru-guru pedalaman. Jika masih ada guru-guru kota yang merasa paling hebat, sekang tukeran tempat mengajar saja deh. Guru yang mengajar di kota mengajar di pedalaman. Dan guru yang di pedalaman mengajar di kota. Apakah guru-guru yang dari kota bisa memajukan prestasi siswa-siswa di pedalaman menjadi lebih baik seperti siswa-siswa di kota ???

Tidak ada komentar: