Seberapa sering kita harus berpura-pura tahu atau sekedar mengandalkan diktat dan catatan, akibat kurang menguasai ilmu atau fakta-fakta pendukung yang diperlukan saat mengajar?
Berikut cara untuk memperkuat kompetensi professional kita sebagai guru:
- Hendaknya selalu menyiapkan materi pelajaran dengan baik.
- Siapkan selalu buku-buku pilihan atau kliping menarik di atas meja sebagai referensi kita.
- Baca selalusuratkabar dan dengarkan warta berita.
- Berlangganan jurnal pendidikan dan membacanya setiap kali ada waktu luang.
- Daripada sibuk mencarai jawaban di internet untuk sejumlah pertanyaan, tugaskanlah hal ini kepada beberapa siswa.
- Buat daftar kelemahan kita, bias masukan dari siswa, lalu atasi kekurangan itu.
- Refleksi tentang filosofi kita tentang pendidikan, dan tentang perhatian kita ke siswa.
- Sadari bahwa sangat penting ide-ide yang muncul dari siswa.
- Selalu jadi orang yang pengen tahu.
Seberapa sering kita harus berpura-pura tahu tentang sesuatu yang sebenarnya kita tidak tahu?
Berikut cara untuk menjadi professional:
- Sekali-kali bertukar dengan rekan mengajar mata pelajaran lain.
- Ajak rekan berdiskusi tentang kurikulum, strategi pengajaran yang efektif, materi, dll.
- Sekali dalam setahun, minimal mengikuti kursus yang terkait dengan mata pelajaran yang kita ampu.
- Hadirlah secara aktif dalam seminar yang terkait dengan kekurangan kita, bukan karena pembicaranya yang lucu.
- Sesekali, ajak rekan guru untuk mendampingi saat mengajar.
- Minta agar ada evaluasi guru
- Jadikan pengembangan diri sebagai sebuah investasi.
Berapa sering kita mengomel karena tidak berhasil melakukan sesuatu yang sebetulnya berharap bias melakukan? Padahal, menurut kita, kitalah yang paling dapat diandalkan?
Berikut cara untuk menunjukkan bahwa dapat diandalkan:
- Selalu pegang janji.
- Jaga kondisi dan batas yang jelas posisi guru dan siswa.
- Penuhi tenggat waktu yang diberikan sekolah.
- Perbaharuilah selalu data-data mengenai siswa.
- Datang tepat waktu di sekolah.
- Buat laporan yang jujur kepada orang tua siswa.
- Bekerja secara teliti.
- Terimalah tanggung jawab sebatas kemampuan kita.
- Saat tidak berhasil, jangan cari alas an, tapi minta maaf dan berjanji menyelesaikan tugas-tugas secepat mingkin.
Dapatkah kita ingat kembali guru sekolah kita dulu? Yang teringat pasti guru yang mengajar dengan integritas.
Berikut cara untuk melatih integritas:
- Kenali diri kita sendiri.
- Kerjakan masalah penting dengan sangat hati-hati, dan siapkan diri kita menjadi saksinya.
- Bila berhadapan dengan konflik, cari waktu mencari alternative penyelesaian.
- Pegang selalu komitmen kita.
- Kita hanya boleh membuat janji untuk hal-hal yang dapat kita lakukan, dan berusaha keras menyelesaikan semua pekerjaan.
- Mengajarlah dengan cara-cara yang dapat mencerminkan diri kita sebenarnya.
- Latihlah pepatah kuno: Jika tidak dapat berkata yang baik, lebih baik tidak berkata apapun.
- Hargai siswa. Jika ada masalah khusus, lakukan pendekatan khusus.
- Sejauh kemampuan kita, jadikan kita sebagai guru terbaik sekaligus pribadi yang menikmati pekerjaan, tanpa ambivalensi.
Kita ingat kembali, berapa sering kita merasa loyo dan terasa tak ada energi, semangat untuk mengajar?
Berikut cara untuk menjaga dan mencegah padamnya energi / semangat:
- Periksa selalu kandungan humor kita. Berusaha tertawa setiap hari, dan mengajarlah dengan rasa humor.
- Tolaklah kegiatan yang melibatkan kelemahan kita sekali waktu.
- Atur untuk ada waktu pribadi, di akhir pecan misalnya.
- Periksa cara bicara terhadap diri kita sendiri. Jika ada kesan negates, katakana stop.
- Cari sesuatu yang menyenangkan.
- Belajar bertindak tegas dan menghindari perasaan bersalah.
- Manfaatkan sebagian waktu untuk bersama rekan yang aktif dan ceria.
- Cari komunitas yang punya kesamaan hobi, minat, dll.
- Latih cara memperkuat diri.
- Peliharalah binatang kesayangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar