Senin, 30 Maret 2015

JALAN TAK SELAMANYA LURUS DAN MULUS



Pernah travelling, kan? 

Ketika kita travelling, khususnya lewat jalur darat. Apa yang bisa kita amati?
Mungkin, beberapa di antaranya adalah pemandangan di samping kanan dan kiri jalan, dan tentunya jalan di depan kita.
Saat travelling, sebenarnya ada hikmah pelajaran yang bisa dipetik. Apakah itu? Mari kita bahas….
Percaya, kan? bahwa jalan itu tidak selamanya lurus dan mulus. Sama seperti kehidupan di dunia ini. Saat melewati jalan yang beraspal lurus, ibarat kehidupan dunia yang berjalan lancar tanpa ada hambatan satu pun.
Persimpangan Jalan. Di persimpangan jalan, kita harus berhenti sejenak atau melaju dengan low speed serta menentukan jalan mana yang akan dipilih. Seperti itulah hidup ini. Ada saat di mana manusia dihadapkan dengan beberapa pilihan. Dan hanya satu yang harus dipilih. Manusia harus berhati-hati dalam menentukan pilihan ini. Manusia harus memilih dengan bijak. Karena setiap jalan pasti mempunyai risiko masing-masing. Satu sama lain pasti berbeda. Jalan itu pula yang menentukan hidup kita selanjutnya.
Jalan Berbatu. Jalan yang penuh dengan batu kalo bahasa Jawanya itu, makadam— pasti akan mengguncang kendaraan kita. Serupa dengan hidup di dunia. Hidup ini sangat keras, jika manusia tidak mampu untuk bertahan, maka akan dengan mudah terjatuh. Kesabaran sangat menentukan lulus atau tidaknya manusia dalam tahap ini. Maka dari itu, jangan mudah menyerah dalam menghadapi setiap masalah kehidupan. Yakinlah, bahwa di setiap masalah, Allah telah menyelipkan begitu banyak kekuatan yang akan menemani kita mengarungi samudra kehidupan.
Jalan Berkelok, Menanjak dan Menurun. Jalan ini akan sering kita jumpai di daerah pegunungan. Saat menemui jalan yang berkelok, kita harus berjalan pelan-pelan. Saat naik, perlu tenaga ekstra agar sampai di puncak. Dan ketika menurun, udara sejuk akan terasa di sekujur tubuh ngga seluruhnya sih, tapi bisa dirasakan angin tersebut menyapa tubuh— kalo dalam kehidupan, hal ini aku kaitkan dengan kehati-hatian saat menghadapi masalah (jalan berkelok). Kerja keras serta doa demi mencapai cita-cita yang didambakan (jalan menanjak). Dan yang terakhir. Ketika berada di puncak akan terasa kelegaan yang luar biasa. Usaha dan doa yang kita lakukan telah mengantar kita ke impian kita. Tapi, jangan pernah terlena terlalu lama. Karena suatu saat kita bisa terjatuh, dan rasanya pasti sakit. Meskipun kita terjatuh, tak perlu bersedih hati. Tetap SEMANGAT, nikmati hal ini seperti semilir angin  yang menyapa kita (saat kita melewati jalan yang menurun). Seperti pepatah lama ‘setiap roda yang bergerak itu pasti berputar’. Kadang berada di atas dan terkadang berada di bawah. Yang terpenting, di saat kita terjun ke bawah, tetaplah behati-hati. Karena jika kita terlalu menikmati semilir angin lebih tepatnya terpuruk saat terjatuh— tanpa melihat jalan di depan kita, bisa saja hal yang buruk terjadimenabrak pohon, mungkin
Kayaknya, sampai di sini dulu pembahasan dariku tentang artikel ini. Semoga bermanfaat. Aamiin. Thank’s udah mau merelakan waktunya demi membaca tulisan yang masih berantakan ini. Dan jangan segan untuk kasih comment yya’…

Tidak ada komentar: