Kata Semut “Jangan abaikan orang-orang di sekitarmu!”
Hayo.. siapa di antara kalian yang benci sama semut?
Kalian boleh kok benci atau ngga’ sama hewan mungil yang satu ini. Tapi ada satu hal yang HARUS dan WAJIB kalian ingat (khususnya orang Islam), sebenci-bencinya kalian dengan semut, jangan sampai kalian dengan sengaja membunuh semut. Sebab, semut adalah salah satu hewan yang dilarang untuk dibunuh dalam agama Islam.
Kembali ke topik awal. Kata semut , “Jangan abaikan orang-orang di sekitarmu!”
Pernahkah kita amati apa yang dilakukan semut-semut yang merambat di lantai, dinding atau di beberapa sudut tempat kesukaannya? Kita bisa amati, setiap kali semut-semut berjalan berpapasan, selalu ia sempatkan diri untuk berhenti sejenak guna menyapa semut lain. Kebersamaan semut juga begitu terasa saat mereka bersama-sama membawa makanan (yang ukurannya lebih besar daripada tubuh mereka) untuk dibawa ke sarang.
Nah loh.... semut yang tak berakal saja bisa melakukan hal seperti itu.
Bagaimana dengan manusia sebagai makhluk sempurna yang diberi akal?
Apakah kita sudah menyapa orang-orang di sekitar kita dengan ramah dan baik?
Kalau sudah, kenapa masih ada perselisihan dan pertikaian di antara sesama?
Pedulikah kita akan orang-orang yang kelaparan di luar sana?
Tanggapkah kita akan orang yang sangat membutuhkan bantuan dan mereka ada di depan mata kita? Kalau sudah, lalu kenapa masih banyak nilai kemiskinan di Indonesia?
Sekarang sudah saatnya untuk berubah. Menjadi insan yang baik hati, ramah terhadap semua orang. tanpa memandang status sosial. Rela berkorban demi sesamanya yang membutuhkan pertolongan. Come on..! REMEMBER!
"Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing"
Si Lalat yang Berani Berbuat dan Bertanggungjawab
Tahukah kalian lalat itu hewan seperti apa?
Serangga berukuran kecil yang umumnya sering kita jumpai berwarna hitam, tempat yang kotor adalah tempat favoritnya. Tempat yang banyak kuman penyakit yang mengganggu sistem imun manusia. Selain di tempat yang kotor, lalat juga sering mengitari makanan –makanan yang dibiarkan terbuka, sehingga bau sedapnya tercium oleh si lalat ini. Lalat sering berpindah-pindah tempat. Entah berapa banyak tempat yang berhasil disinggahinya dalam sehari. Tak terbayang ada berapa banyak jenis kuman dan bakteri jahat yang menempel di kakinya. Ih... waaaw.. o.O”
Terus, kalo misalnya si lalat hinggap di adonan atau cairan (susu, sirup dsb.)
yang akan kita buat menjadi kue atau makanan manusia, apa yang sebaiknya dilakukan? Menurut penelitian, cara paling ampuh untuk mengatasinya adalah dengan mencelupkan seluruh tubuhnya ke dalam adonan atau cairan tersebut. Karena, di dalam tubuh lalat ada penawar racun atau kuman-kuman yang dibawanya.
Dari kejadian tersebut, dapat kita ambil hikmahnya lho..! Si lalat tersebut dengan gagah berani menularkan kuman yang dibawanya ke makanan yang dihinggapinya. Keberaniannya itu didasari pada adanya obat penawar yang juga ada dalam tubuhnya. Jadi manusia hendaknya seperti itu. Sebelum bertindak dia harus memikirkannya secara matang. Apakah kita mampu untuk mempertanggungjawabkan semua yang kita lakukan atau tidak. Tapi, yang jelas, intinya adalah kita harus berani mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang kita lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar