Minggu, 01 Februari 2015

Tips bagi sekolah yang ingin menerapkan Kurikulum 2013



Gambar
Menerapkan hal yang baru mesti ada tantangannya. Termasuk menerapkan kurikulum 2013, pemerintah dalam hal ini sebagai penentu dan pelaksanaan kebijakan sudah melakukan pelatihan 52 jam secara bergilir kepada guru-guru demi terlaksananya penerapan kurikulum 2013. Tidak itu saja, kepala sekolah pun mesti alami 72 jam pelatihan.
Namun bila sekolah anda belum termasuk yang terpilih atau sudah terpilih namun belum semua, apa yang mesti anda lakukan sebagai kepala sekolah atau pengelola sekolah. Dibawah ini hal yang menjadi pertanyaan mengenai kurikulum 2013 dari sisi guru sebagai pengguna
1. Bagaimana pengembangan materi pelajaran yang kontekstual dan bagaimana penerapan strategi/metode pembelajaran yang berbasis saintifik?
Tips nya
Guru mesti dibekali dengan ketrampilan bagaimana agar membuat siswa mampu bekerja sama lewat pembelajaran yang memunculkan kreativitas.
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
  • Observing [mengamati]
  • Questioning [menanya]
  • Associating [menalar]
  • Experimenting [mencoba]
  • Networking [Membentuk jejaring]
Cara terbaik adalah guru diminta untuk membuat perencanaan pembelajaran dengan sistem kolegial atau bekerja sama dengan satu team. Dengan demikian di tiap team misalnya team kelas 1 atau kelas 3 mesti ada yang sudah ikut pelatihan kurikulum 2013. Kepala sekolah atau wakil bidang kurikulum juga bisa melakuan mentoring menemani tiap team dalam membuat perangkat pembelajarannya atau jika di SMP dan SMA menemani tiap faculty atau departemen dalam rangka pembuatan perangkat.  Silahkan menganalisa lewat teori Kate Murdoch mengenai Inquiry based learning
GambarGambarGambarGambar
2. Bagaimana melakukan penerapan teknik penilaian autentik dan apa saja jenis instrumennya
Penjelasan:
Penilaian autentik adalah sekolah menggunakan penilaian formatif dan sumatif dan sekuat tenaga menyeimbangkan antara keduanya.
Penilaian formatif dilakukan selama pembelajaran berlangsung, guru melakukan ulasan dan observasi di ruang kelas. Guru menggunakan penilaian formatif dan umpan balik siswa untuk meningkatkan metode pembelajaran selama proses belajar mengajar.
Penilaian sumatif biasanya digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program dan layanan instruksional pada akhir bab atau unit tematik atau pada waktu yang telah ditentukan. Tujuan dari penilaian sumatif adalah untuk membuat penilaian kompetensi siswa setelah fase pembelajaran selesai.
Contoh penilaian autentik:
Penilaian Formatif
Catatan anekdotal siswa,  Kuis dan esai, diagnostik tes, Guru mewawancarai siswa, Role play, guru lakukan Observasi dan Siswa mengevaluasi diri sendiri
Penilaian sumatif
Tes akhir semester, Proyek Pribadi siswa, Presentasi lisan, Pameran siswa, Esay, Tugas Performance / proyek dan Debat
Gambar

Tidak ada komentar: