Minggu, 08 Februari 2015

Guru Berkarakter, Guru Hebat, Guru Dicinta


Sebuah kalimat bijak mengatakan bahwa “ Bila ingin melihat kualitas suatu bangsa maka lihatlah kualitas gurunya”.  Guru yang berkualitas akan memiliki karakter yang baik, yang mana perilakunya dapat ditiru oleh peserta didik.

Karakter menurut Prof. Suyanto, PhD  adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup kehidupan keluarga, masyarakat , bangsa , dan negara. Karaktelah yang menunjukan bagaimana seseorang bertingkah laku.

Selanjutnya Prof. Dr. H. Endang Komara, M.Si mengemukakan bahwa Pendidikan  karakter mempunyai makna lebih tinggi dari pendidikan moral, karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah.

 Lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (domain kognitif) tentang mana yang baik dan salah, mampu mersakan (domain Afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (domain perilaku). Dengan demikian pendidikan karakter erat kaitannya dengan kebiasaan yang dilakukan terus menerus.
Pembentukan karakter dilakukan melalui keteladanan, intervensi, pembiasaan yang konsisten , dan penguatan. Pembentukan karakter pada siswa peserta didik hanya dapat dilakukan oleh guru-guru yang berkarakter pula.
Ciri-ciri guru yang berkarakter  diantaranya adalah :

1. Mencintai anak

Factor  mencintai anak dengan segenap hati, mau tidak mau harus dimiliki oleh seorang guru. Ini adalah modal utama dari seorang guru. Guru yang mencintai anak didiknya akan selalu berusaha  membahagiakan anak didiknya dengan proses belajar yang menyenangkan  .

2. Memahami latar belakang social budaya peserta didik

Dengan memahami latar belakang peserta didik, guru akan dengan mudah mengembangkan metodologi pengajaran apa yang tepat  guna  mempermudah siswa dalam menyerap pengetahuan dan memahami nilai-nilai apa yang akan ditanamkan.
Pemahaman guru akan latar belakang siswa tidak boleh  melahirkan diskriminasi dalam proses pembelajaran namun  menghasilkan pengertian-pengertian yang mendalam bagi guru  dalam memandang siswanya sebagai individu-individu/pribadi yang unik dan memiliki ke khasnya tersendiri. Disini guru mengembangkan sikap menghargai  keberadaan setiap individu siswa bersama kelebihan dan kekurangannya.

3. Stabilitas emosi yang stabil

Seorang guru harus bisa mengendalikan emosi  saat berhadapan dengan peserta didik. Hal ini penting untuk mendukung terciptanya proses belajar – mengajar yang menyenang. Muka yang ramah, tutur kata yang bersahabat  dapat menciptakan suasana belajar  nyaman tanpa  tekanan.

Tak ada untungnya bagi seorang guru bermuka masam, berkata kasar dan arogan  karena hal ini dapat menimbulkan ketidaksukaan peserta didik  bahkan kerap menimbulkan kebencian kepada guru yang berujung pula siswa tidak menyukai   mata pelajaran yang dibawakan guru.

Guru pun  juga harus menghindari penghukuman yang tidak mendidik dan berlebihan , baik itu penghukuman yang menyakiti secara  fisik maupun nonfisik. Ingatlah, banyak peristiwa siswa berlaku tidak sopan dan kurang ajar  karena  meniru pola tingkah laku yang dilakukan guru.

4. Memiliki daya motivasi

Guru yang berkarakter akan mampu meyakinkan para siswanya bahwa mereka memiliki potensi untuk berubah kearah yang lebih baik,  dapat beranjak dari kemiskinan dan kebodohan,  dan dapat hidup lebih baik sehingga memiliki kehidupan yang sukses dimasa mendatang.

Motivasi kepada peserta didik harus terus menerus ditanamkan sehingga tumbuh kepercayaan diri dalam diri mereka bahwa mereka dapat menjadi orang yang mandiri , cerdas dan bermasa depan cerah.

5. Mencintai  profesi guru

Guru yang mencintai profesinya akan mencurahkan seluruh perhatian, keakhlian, dan intelektualitasnya untuk mengabdi dalam dunia pendidikan. Ia akan berusaha semaksimal mungkin  berbuat yang terbaik untuk siswa-siswinya  dengan tekun dan teguh hati. Guru harus memiliki  loyalitas, tanggung jawab yang tinggi terhadap profesinya dan bertanggung jawab atas tercapainya  tujuan pendidikan yang hendak dicapai.

6. Tidak berhenti belajar

Dalam artian ini, guru akan selalu mengikuti perkembangan jaman dan perkembangan ilmu pengetahuan sehingga  guru menjadi  sosok yang berilmu, cerdas dan berwawasan luas.
Satu hal yang tak kalah penting adalah, mengajarlah dengan sepenuh hati maka peserta didik pun akan belajar dengan senang hati dan anda adalah guru yang hebat untuk mereka!

Tidak ada komentar: