Kamis, 28 Mei 2015

Menjadi Guru Cerdas Finansial



Sahabat - sahabat semuanya, , kali ini saya akan mengulas buku “Bukan Guru Umar Bakrie...” nya Bapak Zainal Umuri.

Saya sempat berfoto dan bergurau dengan Beliau ketika mengadakan Pelatihan Guru Cerdas Finansial di wilayah perbatasan Malaysia / SDN 05 Saparan .Kec.Jagoi Babang-Bengkayang., beberapa Tahun yg lalu.

Orangnya ramah, suka gurau dan sangat enak untuk diajak bertukar pendapat/pikiran.....saya banyak terinspirasi dari beliau.....
Buku terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama tersebut mempunyai 161 halaman .
Pada cover belakang bukunya, Zainal Umuri menulis bahwa menjadi guru adalah pilihan, bukan pelarian.

Guru adalah pahlawan dan orang tua kedua bagi murid-muridnya sehingga wajib memberikan pengajaran, teladan, dan kasih sayang yang utuh tanpa pamrih.
Oleh karena itu kebanggaan menjadi guru janganlah kita nodai hanya gara gara penghasilan yang diperoleh belum bisa mencukupi kebutuhan keluarga.
Buku “Bukan Guru Umar Bakrie” dibuat oleh penulisnya, sebagaimana tertulis pada ‘Sekapur Sirih’, sebagai sebuah kado istimewa kepada para pahlawan tanpa tanda jasa.
Di berbagai pelatihan yang dilakukan oleh penulis buku, acapkali menerima keluhan dari guru “Oemar Bakrie” tentang minimnya pemasukan yang mereka terima.
Zainal Umuri mengajak guru untuk mencari solusi masalah ekonomi. Sebagai guru dan telah bergaul dengan ribuan guru, Zainal Umuri ingin membagikan pengalaman masalah tersebut melalui buku ini.
Di dalam buku ini, anda akan menemukan kisah para guru yang telah berhasil menjadi guru teladan dan memperoleh kemudahan mendapat rezeki berlipat.
Pemerintah memang berkeinginan untuk mensejahterakan guru, salah satunya dengan program sertifikasi guru.

Program pemerintah yang memberikan tunjangan profesi sebesar 1 x gaji pokok kepada guru yang sudah memegang sertifikat profesi. Dengan syarat beban mengajar minimal 24 jam, maka dengan kondisi jam mata pelajaran yang berbeda beda dan kondisi jumlah rombel yang tidak banyak, maka program pemerintah ini belum menyasar semua guru baik PNS maupun Non PNS.
Apalagi bagi guru GTT. Guru penyandang predikat GTT sulit untuk mendapat sertifikat profesi, karena peraturan yang ada tidak memberi peluang sama sekali buat guru GTT mengikuti sertifikasi.
Seharusnya semua guru diperlakukan sama.
Zainal Umuri dalam bukunya sedikit menyentil masalah sertifikasi. Bila memang kenyataannya sangatlah sulit untuk mendapatkan sertifikasi, apakah yang harus kita lakukan sebagai guru?
Menunggu berpangku tangan? 
Atau berbuat sesuatu yang lebih pantas untuk hidup kita agar tetap terus bertahan menjadi seorang guru yang membanggakan bangsa, tetapi juga tidak kehabisan energi seperti lilin yang habis karena menerangi sekitarnya tanpa memperdulikan diri? (hal.24).

Zainal Umuri memotivasi. Gaji yang diberikan oleh pemerintah, yayasan, atau sekolah boleh saja kecil, namun kepiawaian dalam menentukan dan memilih pekerjaan sampingan merupakan seni yang harus dikuasai, agar guru dapat memilih pekerjaan sampingan yang layak.
Dalam buku ini Zainal Umuri membagikan pengalamannya dan beberapa guru tentang bagaimana menyiasati pendapatan bagi guru, sehingga minimnya gaji yang diterima tidak jadi persoalan karena pendapatan sampingan yang diperoleh akan dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.
Zainal Umuri berharap lagu Iwan Fals tak perlu berbunyi: “Jadi guru jujur berbakti memang makan hati, tapi mengapa gaji guru Oemar Bakrie seperti dikebiri...”,
tapi berbunyi: “Jadi guru berbakti sungguh enak hati, tak akan dikebiri karena guru yang cerdas akan mengerti bagaimana cara mengatasi”
Bagi guru yang ingin menjadi guru cerdas finansial, buku ini layak baca dan patut menjadi referensi.
Prof. Dr. Fasli Jalal, Ph.D, di bagian cover belakang buku menulis:
“Saya menikmati membaca buku Zainal Umuri ini. Sangat menginspirasi, khususnya bagi para guru. Pak Zainal ingin mengatakan bahwa kesuksesan dan kesejahteraan adalah milik setiap manusia yang mau bekerja keras dan bekerja cerdas.
Para guru pun bisa meraih semua itu dengan cara bermartabat, tanpa harus mengorbankan profesionalitasnya sebagai guru.
Rahasianya adalah kecerdasan finansial. Dengan diksi, gaya, dan plot penulisan yang ringan dan mengalir, penulis menuntun pembaca selangkah demi selangkah belajar menjadi guru cerdas finansial.
Semakin seorang guru menggali dan mengembangkan potensi dirinya, lalu mengelola kesuksesan demi kesuksesan kecil yang dia dapatkan, kesuksesan besar akan mengikuti”.
Jadi, guru harus baca buku ini!

Tidak ada komentar: