Selasa, 25 November 2014

Kreativitas Hebat Anak Muda yang Menjerumuskan

 . Ketika saya masih anak-anak, sampai sekarang pun masih terngiang-ngiang di telinga ini manakala ibuku mendamprat saya untuk tidak minta uang. “Kaya bisa nyitak uang aja, minta uang lagi, minta uang lagi !!”. Begitu kata-kata itu terlontar dari mulut kebanyakan orang tua yang jengkel terhadap anaknya yang sering minta uang jajan sehari-hari. Ternyata, sampai sekarang pun ungkapan itu masih suka terdengar.
Lucu sekali ungkapan tersebut, bukan? Padahal kalau disadari, ungkapan itu keliru. Sebab walaupun kita bisa mencetak uang, bukannya bisa jajan ke warung, akan tetapi sudah pasti kita diseret ke bui. Dihukum 20 tahun penjara. Tidak peduli, mau uang palsu, mau uang asli kalau kita mencetaknya tetap tidak boleh, kecuali Perum Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia).

duit
ilustrasi
Oleh karena itu, walaupun kita hebat mampu menciptakan uang palsu mirip aslinya (KW 1), ya tetap tidak boleh. Kreativitas yang luar biasa ini, tidak dapat disalurkan sewenang-wenang oleh si pemilik kreatif. Sebab, manakala kreativitas itu disalurkan dengan melanggar Undang-undang, maka konsekuensinya berurusan dengan hukum. Maka, kreativitas sehebat apa pun dalam hal ini mencetak uang, yang didapat bukan penghargaan, namun diri sendiri menjadi sengsara.
Seperti yang baru saja terjadi di Bekasi. Abdul Muchit, Suyatman, Umarullah, Usman Ali, Yudi, Hans Willem, Saelan, Susilo dan Sodikin telah memproduksi uang palsu dengan kualitas 1 (KW1), dengan omset cetak 600 juta sebulan dengan 6 orang pengedarnya. Semuanya 15 orang berhasil diringkus Jajaran Reskrim Polresta Bekasi Kota, Jawa Barat.
Para produsen duit tersebut sudah terbilang hebat, sebab hasil produknya hampir sama dengan aslinya sehingga begitu dites di minimarket menggunakan alat bisa lolos. Ternyata mereka menghabiskan waktu selama 2 tahun untuk bisa menghasilkan uang sesempurna itu. Sebelumnya katanya gagal terus. Mereka telah menyalahgunakan kehebatan IT-nya ke jalan yang menjerumuskan diri-sendiri. Waduuuh, jangan coba-coba nak, sebab setiap kejahatan itu suatu saat akan hancur.

Tidak ada komentar: