Sabtu, 31 Maret 2012

Tentang BOS


PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
TAHUN 2012
Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan pendidikan lain yang sederajat.
Salah satu indikator penuntasan program Wajib Belajar 9 Tahun dapat diukur dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) SD dan SMP.  Pada tahun 2005  APK SD telah mencapai 115%, sedangkan SMP pada tahun 2009 telah mencapai 98,11%, sehingga program wajar 9 tahun telah tuntas 7 tahun lebih awal dari target deklarasi Education For All (EFA) di Dakar. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dimulai sejak bulan Juli 2005, telah berperan secara signifikan dalam percepatan pencapaian program wajar 9 tahun. Oleh karena itu, mulai tahun 2009 pemerintah telah melakukan perubahan tujuan, pendekatan dan orientasi program BOS, dari perluasan akses menuju peningkatan kualitas.
Pada tahun 2012 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) mengalami perubahan mekanisme penyaluran dan. Pada tahun anggaran 2011  penyaluran dana BOS dilakukan melalui mekanisme transfer ke daerah kabupaten/kota dalam bentuk Dana Penyesuaian untuk Bantuan Operasional Sekolah, mulai tahun anggaran 2012 dana BOS disalurkan dengan mekanisme yang sama tetapi melalui pemerintah provinsi.
Pengertian BOS
Menurut Peraturan Mendiknas nomor 69 Tahun 2009, standar biaya operasi nonpersonalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi nonpersonalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai Standar Nasional Pendidikan. BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan personalia yang diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS. 
Tujuan Bantuan Operasional Sekolah
Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu.
Secara khusus program BOS bertujuan untuk:
  1. Membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan SMP/SMPLB/SMPT (Terbuka) negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI). Sumbangan/pungutan bagi sekolah RSBI dan SBI harus tetap mempertimbangkan fungsi pendidikan sebagai kegiatan nirlaba, sehingga sumbangan/pungutan tidak boleh berlebih;
  2. Membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta;
  3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta.
Sasaran Program dan Besar Bantuan
Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD dan SMP, termasuk SMP (SMPT) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia. Program Kejar Paket A dan Paket B tidak termasuk sasaran dari program BOS ini.
Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah  pada tahun anggaran 2012, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan:
  1. SD/SDLB                                                     :    Rp 580.000,-/siswa/tahun
  2. SMP/SMPLB/SMPT                             :    Rp 710.000,-/siswa/tahun
Waktu Penyaluran Dana
Tahun anggaran 2012, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untuk periode Januari sampai Desember 2012, yaitu semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 dan semester 1 tahun pelajaran 2012/2013. Penyaluran dana dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode Januari-Maret, April-Juni, Juli-September dan Oktober-Desember. Khusus untuk sekolah di daerah terpencil, penyaluran dana BOS dilakukan 6 bulanan. Penetapan daerah terpencil dilakukan melalui Peraturan Menteri Keuangan  secara khusus, atas usulan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Penggunaan Dana BOS
  1. Pembelian/penggandaan buku teks pelajaran, yaitu untuk mengganti yang rusak atau untuk memenuhi kekurangan.
  2. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru, yaitu biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, dan pendaftaran ulang, pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan, serta kegiatan lain yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut (misalnya untuk fotocopy, konsumsi panitia, dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru, dan lainnya yang relevan);
  3. Pembiayaan kegiatan pembelajaran remedial, PAKEM, pembelajaran kontekstual, pembelajaran pengayaan, pemantapan persiapan ujian, olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka, palang merah remaja, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan sejenisnya (misalnya untuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran, biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka mengikuti lomba, fotocopy, membeli alat olah raga, alat kesenian dan biaya pendaftaran mengikuti lomba);
  4. Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa (misalnya untuk fotocopi/ penggandaan soal, honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyusunan rapor siswa);
  5. Pembelian bahan-bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran/majalah pendidikan, minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-hari di sekolah, serta pengadaan suku cadang alat kantor;
  6. Pembiayaan langganan daya dan jasa, yaitu listrik, air, telepon, internet, modem, termasuk untuk pemasangan baru jika sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus di sekolah yang tidak ada jaringan listrik, dan jika sekolah tersebut memerlukan listrik untuk proses belajar mengajar di sekolah, maka diperkenankan untuk membeli genset;
  7. Pembiayaan perawatan sekolah, yaitu pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan sanitasi/WC siswa, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perbaikan sanitasi sekolah, perbaikan lantai ubin/keramik dan perawatan fasilitas sekolah lainnya;
  8. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan honorer. Untuk sekolah SD diperbolehkan untuk membayar honor tenaga yang membantu administrasi BOS;
  9. Pengembangan profesi guru seperti pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKS. Khusus untuk sekolah yang memperoleh hibah/block grant pengembangan KKG/MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama tidak diperkenankan menggunakan dana BOS untuk peruntukan yang sama;
  10. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah, seragam, sepatu/alat tulis sekolah bagi siswa miskin yang menerima Bantuan Siswa Miskin . Jika dinilai lebih ekonomis, dapat juga untuk membeli alat transportasi sederhana yang akan menjadi barang inventaris sekolah (misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll);
  11. Pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK termasuk tinta printer, CD dan flash disk), penggandaan, surat-menyurat, insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di Bank/PT Pos;
  12. Pembelian komputer (desktop/work station) dan printer untuk kegiatan belajar siswa, masing-masing maksimum 1 unit dalam satu tahun anggaran;
  13. Bila seluruh komponen 1 s.d 12 di atas telah terpenuhi pendanaannya dari BOS dan masih terdapat sisa dana, maka sisa dana BOS tersebut dapat digunakan untuk membeli alat peraga, media pembelajaran, mesin ketik, peralatan UKS dan mebeler sekolah. 
Larangan Penggunaan Dana BOS
  1. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan.
  2. Dipinjamkan kepada pihak lain.
  3. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya.
  4. Membiayai kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan/ Kabupaten/kota/Provinsi/Pusat, atau pihak lainnya, walaupun pihak sekolah tidak ikut serta dalam kegiatan tersebut.  Sekolah hanya diperbolehkan menanggung biaya untuk siswa/guru yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.
  5. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru.
  6. Membeli pakaian/seragam bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah).
  7. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat.
  8. Membangun gedung/ruangan baru.
  9. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran.
  10. Menanamkan saham.
  11. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara penuh/wajar, misalnya guru kontrak/guru bantu.
  12. Kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah, misalnya iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara keagamaan/acara keagamaan.
  13. Membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/ pendampingan terkait program BOS/perpajakan program BOS yang diselenggarakan lembaga di luar Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/ Kota dan Kementerian Pendidikan Nasional.
Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Penggunaan Dana BOS
  1. Prioritas utama penggunaan dana BOS adalah untuk kegiatan operasional sekolah;
  2. Maksimum penggunaan dana untuk belanja pegawai bagi sekolah negeri sebesar 20%. Penggunaan dana untuk honorarium guru honorer di sekolah agar mempertimbangkan rasio jumlah siswa dan guru sesuai dengan ketentuan pemerintah yang ada dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 15 Tahun 2010 tentang SPM Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota;
  3. Bagi sekolah yang telah menerima DAK, tidak diperkenankan menggunakan dana BOS untuk peruntukan yang sama;
  4. Pembelian barang/jasa per belanja tidak melebihi Rp. 10 juta;
  5. Penggunaan dana BOS untuk transportasi dan uang lelah bagi guru PNS diperbolehkan hanya dalam rangka penyelenggaraan suatu kegiatan sekolah selain kewajiban jam mengajar.  Besaran/satuan biaya untuk transportasi dan uang lelah guru PNS yang bertugas di luar jam mengajar tersebut harus mengikuti batas kewajaran. Pemerintah daerah wajib mengeluarkan peraturan tentang penetapan batas kewajaran tersebut di daerah masing-masing dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi,  faktor geografis dan faktor lainnya;
  6. Jika dana BOS yang diterima oleh sekolah dalam triwulan tertentu lebih besar/kurang dari jumlah yang seharusnya, misalnya akibat kesalahan data jumlah siswa, maka sekolah harus segera melapor kepada Dinas Pendidikan. Selanjutnya Dinas Pendidikan mengirim surat secara resmi kepada Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah yang berisikan daftar sekolah yang lebih/kurang untuk diperhitungkan pada penyesuaian alokasi pada triwulan berikutnya;
  7. Jika terdapat siswa pindah/mutasi ke sekolah lain setelah pencairan dana di triwulan berjalan, maka dana BOS siswa tersebut pada triwulan berjalan menjadi hak sekolah lama. Revisi jumlah siswa pada sekolah yang ditinggalkan/menerima siswa pindahan tersebut baru diberlakukan untuk pencairan triwulan berikutnya;
  8. Bunga Bank/Jasa Giro akibat adanya dana di rekening sekolah menjadi milik sekolah untuk digunakan bagi sekolah.
Landasan Hukum
Landasan hukum kebijakan penyaluran dan pengelolaan dana BOS Tahun 2012 antara lain:
  1. Peraturan Menteri Keuangan No. 201/PMK.07/2011 tentang Pedoman Umum  dan Alokasi BOS Tahun Anggaran  2012
  2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 51/2011 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS  dan Laporan Keuangan BOS Tahun Anggaran 2012
  3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pengelolaan BOS

Jumat, 30 Maret 2012

Ciri-ciri Guru Kehabisan Amunisi


Sebagai seorang pendidik, seperti halnya sebuah senapan, kita perlu menengok terlebih dahulu apakah amunisi kita masih berlimpah ataukah sudah menipis bahkan habis. Banyak dari kita yang tidak menyadari bahwa sumber mendidik kita sudah habis. Yang dirasakan adalah rasa tidak semangat saat akan mengajar, dan segala kegiatan selama di sekolah menjadi sebuah rutinitas membosankan dan tanpa makna. Yang menjadi korban utama tentunya adalah murid-murid kita bukan?



Untuk itu, mari sesekali kita lihat kembali amunisi batin kita sebagai pendidik. Silahkan cermati pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, jawab dengan kejujuran dan kesungguhan hati….

Jika jawaban Anda adalah ya, untuk pertanyaan di bawah ini, berarti Anda sudah mengalami kemunduran, artinya semangat kerja sudah pudar.

  1. Apakah hari Senin merupakan hari yang Anda takuti dan pengen hindari?

  2. Apakah Anda merasa terlalu lelah bila harus memanfaatkan waktu untuk hal-hal yang bernilai bersama keluarga atau teman-teman?

  3. Mengalami insomnia atau gangguan makan?

  4. Sering membentak orang lain?

  5. Terlalu cepat mengambil kesimpulan?

  6. Apakah Anda sering mengorbankan waktu pribadi Anda untuk menyelesaikan pekerjaan?

  7. Selalu merasa capai dan letih?

  8. Sering mengalami sakit ringan semisal demam, batuk, sariawan?

  9. Sering merasa sakit kepala?

  10. Apa selera humor tiba-tiba menghilang?

  11. Apakah Anda merasa tertinggal jauh di belakang, padahal sudah berusaha keras?

  12. Apakah Anda cenderung memilih perencanaan yang tidak pasti?

  13. Apakah teman-teman sering menanyakan keadaan Anda?

  14. Apakah berat badan menurun drastic?

  15. APakah Anda sering bangun pagi-pagi buta (pukul 03.00 WIB), dan tidak dapat tidur lagi?

  16. Apakah meja Anda penuh kertas tidak beraturan dan merasa tidak ada waktu membereskan?

  17. Apakah Anda merasa murid mengalami kemunduran?

  18. Apakah Anda cenderung menghindari kegiatan-kegiatan menyenangkan seperti makan siang bersama saat istirahat?

Senin, 26 Maret 2012

Tips Cara Menulis dengan Baik



Tips Cara Menulis dengan Baik - Dengan menulis kita bisa berbagi wawasan sekaligus menambah wawasan kita. Menulis memang gampang-gampang susah apalagi jika kita tidak terbiasa melakukannya. Jika anda berniat mengasah kemampuan menulis, inilah tips yang harus dipelajari

Ide menulis bisa muncul dari mana saja, bisa sesuatu yang terjadi secara nyata di sekitar kita, bisa juga suatu pikiran yang sekonyong-konyong koder muncul dari negeri antah berantah. Yang sering membuat ide terbuang sia-sia adalah kita percaya bahwa ide itu begitu kuatnya sehingga yakin ndak akan lupa, beberapa jam berlalu dan hilanglah ide itu, yang tersisa hanya pikiran, “Kayaknya tadi ingin nulis sesuatu, tapi apa ya…?”

TIPS CARA MENULIS DENGAN BAIK

Tips pertama, selalu catat ide yang muncul walaupun ide belum tentu selalu jadi tulisan. Saya biasa mencatat di buku, atau kalau lagi ndak bawa buku kadang saya catat di draft sms HP. Dengan begini, kita bisa mengingat sebagian besar yang akan kita tulis sehingga akan lancarlah ide tulisan kita tersebut

Tips kedua, menulislah selayaknya kita berbicara. Menulis adalah cara untuk mengkomunikasikan isi kepala sampeyan kepada orang lain, bukan untuk membuktikan bahwa sampeyan pinter menulis.Gaya menulis selayaknya berbicara sangat cocok jika kita membuat sebuah artikel terutama untuk blog yang akan dibaca orang banyak dan kurang sempurna jika diterapkan untuk menulis sebuah skrips

Tips ketiga, Perbanyak referensi dengan rajin membaca. Hampir semua ilmu itu dasarnya sama, namun siapa yang lebih banyak referensinya itulah yang paling meyakinkan pembaca

Tips keempat, Segeralah menulis dan jangan biarkan ide mengendap terlalu lama, bukan karena masalah faktual, kadang emosi yang mengikuti ide itu juga bisa berkurang atau hilang. Yang ada nanti tulisan kita terasa datar tanpa perasaan, kita bisa merasakan saat menulis, masihkah ada emosinya.

Kadang saking semangatnya waktu menulis banyak pilihan kata yang ndak tepat, atau struktur kalimat yang kurang bagus. Yang paling standard ada kesalahan pengetikan (bukan ejaan! karena ejaan saya parah).

Tips kelima, biasakan tahap dalam menulis adalah membuat draft, mengedit, baru menerbitkan. Kalo perlu proses mengeditnya ndak hanya dilakukan satu kali.

Perlu waktu beberapa lama sebelum tulisan saya jadi agak enak dibaca. Kadang saya membaca tulisan-tulisan lama di blog, memalukan, tapi itulah bagian dari proses yang membentuk tulisan saya sekarang.

Tips keenam, practice makes perfect (jangan protes kalo tulisannya salah, boso linggis saya memang memprihatinkan), jangan putus asa dalam menulis. Menulislah dan menulis lagi…

Minggu, 25 Maret 2012

Hanya Butuh Contoh Untuk Pendidikan Karakter


Saat duduk dibangku sekolah dulu, oleh bapak dan ibu guru yang memberikan pelajaran, kita sering diberikan contoh untuk memecahkan soal-soal sulit. Demikian pula saat memberikan tambahan kosa kata baru dalam bahasa inggris, tidak jarang mereka bertingkah dan memberikan contoh dalam bentuk gerakan atau gambar yang dibuat di papan tulis. Alhasil metode tersebut terbukti manjur, kita lebih mudah memahami, lebih gampang mencerna, tak ada kesulitan menyelesaikan soal, sebab telah ada gambaran melalui contoh-contoh yang diberikan.
Begitulah salah satu metode pembelajaran yang sampai hari ini menurut saya  terbukti efektif membantu kesulitan siswa dalam menyelesaikan mata pelejaran yang menjadi momok menakutkan bagi mereka. Contoh, inilah kata kuncinya. Contoh ternyata memudahkan, contoh menjadi gambaran untuk melihat, menjadi solusi memecah kebuntuan. Dari contoh kita mudah melihat, gampang meniru, dan mengerti apa yang dimaksud.
Dunia pendidikan kita hari ini gencar-gencarnya mengkampanyekan pendidikan karakter. Metode pandidikan yang membawa pesan-pesan karakter dalam setiap pelajaran. Semua bidang studi diupayakan untuk memasukan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran. program ini tentu sangat relevan ditengah kondisi masyarakat kita yang miskin karakter, bahkan nyaris kehilangan jati diri sebagai bangsa. Ironi tentu, saat pelajar kita lebih banyak mengenal dan meniru budaya korea, lebih bangga menjadi boy band dan girl band ketimbang menjadi guru di pelosok negeri ini. Terharu dan berurai air mata saat menyaksikan drama korea, tapi tak berefek saat membaca sejarah pahlawan, bahkan mungkin, tak ada lagi yang tau tentang sejarah bangsa ini berdiri. Inilah realita karakter kita hari ini, bila kita berbicara karakter bangsa. Yang lebih disayangkan, nilai-nilaih kepahlawanan yang pernah dicontohkan Sultan Syahrir, KH Agus Salim, Imam Bonjol, Moh Natsir, nyaris hilang dari jiwa-jiwa kita, bahkan tidak menutup kemungkinan ada yang tidak tau siapa mereka. Ini nyata menjadi sajian yang kerap kita lihat dalam keseharian kita. Mungkin inilah kenapa pendidikan karakter dianggap perlu untuk diterapkan.
Beberapa bulan yang lalu, Universitas Tadulako juga turut serta mendukung program pendidikan karakter, lewat sosialisasi pendidikan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai ke Tadulako-an. Kita pun mesti turut merespon baik rencana tersebut, sambil berharap program itu tidak sekedar manis ditelinga tapi nihil dalam pelaksanaan.
Sebagaimana dalam proses pendidikan, kita tentu berharap mendapat kemudahan dalam mengaplikasikan pendidikan karakter ini. Bila saat menerima pembelajaran dahulu kita cendrung termudahkan dengan sejumlah contoh-contoh yang diberikan, pun demikian dengan pendidikan karakter, kita butuh contoh hidup untuk mempermudah praktek pendidikan karakter. Dalam bukunya Character Building Erie Sudewo menggambarkan tentang pengertian karakter yang berarti berkumpulnya sifat-sifat baik. Bahwa karakter terbagi atas Karakter Dasar, Karakter Unggul, dan Karakter Pemimpin. Untuk karakter dasar Erie Sudewo membagi minimal memiliki sifat jujur, ikhlas, dan disiplin. Tak perlulah dahulu kita menyoal karakter unggul dan pemimpin, sebab, rasanya karakter dasar yang mensaratkan sifat jujur, ikhlas, dan disiplin masih teramat sulit untuk kita temukan contoh yang bisa menjadi tamsil mempermudah kita. Kita mungkin telah bisa jujur dan ikhlas, tapi saya masih ragu untuk bilang kalau kita sudah berdisiplin. Kita belum bisa memulai perkuliahan tepat pukul delapan, pelayanan mahasiswa pun kerap baru bisa dimulai pukul sembilan, itu baru disiplin waktu, bagaimana soal disiplin aturan, untuk SK rektor area bebas rokok pun rasanya kita masih teramat sulit untuk berdisiplin. Begitupula dengan disiplin agama, sebab pendidikan karakter, sulit rasanya untuk dipisahkan dari agama, masih teramat sedikit perkuliahan yang dihentikan untuk memenuhi panggilan kumadang adzan dzuhur.
Inilah yang ingin kita bangun, UNTAD sebagai universitas yang barakater dimana di dalamnya berisi mayoritas akademisi-akademisi yang berkarakter. Tentu semua butuh proses, butuh waktu untuk belajar, dan yang paling penting butuh contoh untuk mempraktekkan. Kita berharap segera menemukan akaedimis-akademisi tadulako yang bisa menjadi contoh hidup akademisi yang berkarakter, dosen yang berkarakter, pejabat universitas yang berkarakter, pemimpin lembaga yang berkarakter, ketua BEM yang berkarakter, juga tentu rektor yang berkarakter. Sehingga kita tak perlu kesulitan dalam mensosialisasikan pendidikan karakter yang kita inginkan. Cukup memberikan contoh untuk mempermudah menjalankan. Saya kemudian teringat dengan kata bijak, bahwa satu contoh jauh lebih efektif dibandingkan seribu perintah. Dan kita berharap akademisi berkarakter bukanlah akademisi limited edition di Universitas ini.

By : Ari Fahry
Penulis adalah mahasiswa komunikasi 2007, sekretaris FLP Sulteng.

Sabtu, 10 Maret 2012

Download Gratis RPP dan Silabus Kurikulum 2013

kurikulum-2013

Download Gratis RPP dan Silabus Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 menitik beratkn penilaian siswa pada 3 hal : sikap (jujur, santun, disiplin, dll), keterampilan maka tak menutup kemungkinan bagi para Guru dan Siswa nya, banyak praktek/ tugas proyek sekolah, serta pengetahuan keilmuan.

Pada tingkat dasar SD/MI,  kurikulum 2013 ini lebih fokus pada pembentukan sikap dan ketrampilan hidup, sedangkan keilmuannya lebih ‘ringan’ di banding KTSP. Pada level atas penguasaan keilmuannya lebih ditingkatkan porsinya karena dianggap pribadinya sudah terbentuk di level dasar.
Download Gratis RPP dan Silabus SD Kurikulum 2013
Untuk persiapan kurikulum yang bersifat tematik integratif ini para Guru Sekolah Dasar hendaknya lebih awal membekali diri untuk mengenal kurikulum 2013 beserta perangkatnya, berikut RPP dan Silabus Kurikulum 2013 yang Bapak/Ibu bisa download, namun harus di ingat RPP dan Silabus Kurikulum 2013 ini jika ingin membuka nya pada bentuk word/doc gunakan pasword: kkgjaro.blogspot.com


Download RPP dan Silabus Kurikulum 2013
 Kelas 1 SD
RPP Kelas 1 SD Kurikulum 2013
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 1 Diri Sendiri  Jujur Tertib dll
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 1 Kegemaranku
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 1 Kegiatanku
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 1 Keluargaku 

RPP SD Kurikulum 2013 Semester 2 Pengalamanku
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 2 Lingkungan Bersih dan Sehat
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 2 Benda, Binatang dan Tanaman
RPP SD Kurikulum 2013 Semester 2 Peristiwa Alam

Silabus Kelas 1 SD Kurikulum 2013

Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Diri Sendiri,Jujur,Tertib
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Kegemaranku
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Kegiatanku
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Keluargaku
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Pengalamanku
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Lingkungan Bersih dan Sehat
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Benda, Binatang dan Tanaman
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Peristiwa Alam

Kelas 2 SD
RPP Kelas 2 SD Kurikulum 2013
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 1 Hidup Rukun
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 1 Bermain di Lingkungan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 1 Tugas Sehari-hari
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 1 Aku dan Sekolahku
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 2 Hidup Sehat dan Bersih
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 2 Air Bumi dan Matahari
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 2 Merawat Hewan dan Tumbuhan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 2 Semester 2 Keselamatan dirumah dan diperjalanan  

Silabus Kelas 2 SD Kurikulum 2013
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Hidup Rukun
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Bermain di Lingkungan
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Tugas Sehari-hari
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Aku Dan Sekolahku
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2  Hidup Sehat dan Bersih
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Air Bumi dan Matahari
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Merawat Hewan dan Tumbuhan
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Keselamatan dirumah dan diperjalanan    

Kelas 3 SD
RPP Kelas 3 SD Kurikulum 2013
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 3 Semester 1 Sayangi Hewan dan Tumbuhan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 3 Semester 1 Pengalaman yang mengesankan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 3 Semester 1 Mengenal Cuaca dan Musim
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 3 Semester 1 Ringan sama dijinjing berat sama di pikul
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 3 Semester 2 Mari Bermain dan berolahraga
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 3 Semester 2 Indahnya Persahabatan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 3 Semester 2 Mari Kita berhemat untuk masa depan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 3 Semester 2  Berprilaku baik dalam kehidupan    

Silabus Kelas 3 SD Kurikulum 2013 
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Sayangi Hewan dan Tumbuhan
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Pengalaman yang mengesankan
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Mengenal Cuaca dan Musim
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Ringan sama dijinjing berat sama di pikul

Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Mari Bermain dan berolahraga
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Indahnya persahabatan
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Mari Berhemat untuk masa depan
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Berprilaku baik dalam kehidupan 

Kelas 4 SD
RPP Kelas 4 SD Kurikulum 2013
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 1 Indahnya Kebersamaan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 1 Selalu Berhemat Energi
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 1 Peduli Terhadap Makhluk Hidup
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 1 Berbagai Pekerjaan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 2 Menghargai Jasa Pahlawan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 2 Indahnya Negeri Ku
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 2 Cita-Cita ku
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 4 Semester 2 Daerah Tempat Tinggalku

Silabus Kelas 4 SD
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Indahnya Kebersamaan
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Selalu Berhemat Energi
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Berbagai Pekerjaan
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Menghargai Jasa Pahlawan
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Indahnya Negeriku
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Cita-citaku
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Daerah Tempat tinggalku

Kelas 5 SD
RPP Kelas 5 SD Kurikulum 2013
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 1 Bermain dengan Benda-benda disekitar
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 1 Peristiwa dalam kehidupan
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 1 Hidup Rukun
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 2 Bangga sebagai Bangsa Indonesia
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 5 Semester 2 Sehat Itu Penting

Silabus Kelas 5 SD Kurikulum 2013
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Bermain dengan Benda-benda disekitar
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Peristiwa dalam Kehidupan
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Hidup Rukun
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Bangga sebagai bangsa Indonesia
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Sehat Itu Penting

Kelas 6 SD
RPP Kelas 6 SD Kurikulum 2013
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 6 Semester 1 Bhinneka Tunggal Ika
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 6 Semester 1 Selamatkan Makhluk Hidup
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 6 Semester 1Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Tokoh dan penemu
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 6 Semester 2Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Globalisasi
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 6 Semester 2 Wirausaha
RPP SD Kurikulum 2013 Kelas 6 Semester 2 Kesehatan Masyarakat

Silabus Kelas 6 SD Kurikulum 2013
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Bhinneka Tunggal Ika
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Selamatkan Makhluk Hidup
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 1 Tokoh dan Penemu
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Globalisasi
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Wirausaha
Silabus SD Kurikulum 2013 Semester 2 Kesehatan Masyarakat 

Gabungan dalam Satu Paket RPP SD dan Silabus Kurikulum 2013 Lengkap revisi penyempurnaan klik pada link ini 

Jika bertemu ad fly tunggu 5 detik klik skip ad/lewati /continyu pada sebelah kanan atas.
menyangkut Kompetensi inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 akan ada pada posting berikutnya