Jumat, 29 November 2013

Kepsek yang Rajin Ngeblog Raup Ratusan Juta

Oleh : Deni Kurniawan As’ari
Humas ISPI
Dedi Dwitagama
Di kalangan blogger guru, nama Dedi Dwitagamasudah tidak asing.  Beliau seorang kepala sekolah yang kategori sangat langka. Mengapa? Karena ia suka dan aktif ngeblog di tengah banyaknya  kepala sekolah yang masih belum mengenal blog. Berbagai tulisannya dapat ditemui di blog pribadinya yang beralamat di www.dedidwitagama.wordpress.com. Sekretaris Kelompok Kerja Kepala SMK (K3SK) DKI Jakarta ini juga senang dunia fotografi. Berbagai hasil jepretan tangan dinginnya dapat diamati pada laman www.fotodedi.wordpress.com. Banyak foto-fotonya yang dimuat pada media cetak nasional.
Selain aktig ngeblog, peraih penghargaan utama Guru Era Baru-Acer GURARU Award 2012 itu juga menyebarkan virus ngeblognya kepada para guru dan murid-muridnya.  Menariknya, salah satu terobosan yang pernah ia lakukan adalah mewajibkan seluruh guru dan siswa di sekolah yang dipimpinnya untuk ngeblog. Bahkan pernah mengeluarkan kebijakan bahwa syarat untuk mengambil ijazah bagi siswa yang telah lulus minimal  harus mempublikasikan 100 tulisan di blognya masing-masing.
“Salah satu contoh yang menginspirasi saya, sekaligus menguatkan bahwa kampanye internet sehat bisa dimulai dari diri dan lingkungan kita, adalah apa yang telah dicapai oleh Bapak Dedi Dwitagama. Beliau adalah seorang kepala sekolah di SMK Negeri 36 Cilincing Jakarta, juga seorang blogger dan trainer yang berpengalaman. Lebih dari itu, beliau adalah seorang yang cerdas dalam memasyarakatkan internet sehat,” itulah pandangan dari Hatta Syamsuddin mengenai sosok ini.
Dedi Dwitagama bersama Pak SBY
Di tengah kesibukannya memimpin sekolah,  ia menulis di blog secara rutin, teratur dan terus menerus. Pastinya ia memiliki kiat khusus untuk melakukan hal tersebut. Sebagian besar blogger yang ada—-termasuk guru,  kebanyakan semangat di awal untuk kemudian memble di tengah jalan. Dedi bukan yang seperti itu. Baginya, menulis melalui blog (ngeblog) telah menjadi aktivitas rutin termasuk memberi pelatihan-pelatihan selain memimpin sekolah.
Disinilah point menariknya. Ada semacam blessing indisguiss. Ketika ia rajin ngeblog maka banyak dikenal orang dan kemudian  sering diminta untuk menjadi narasumber.  Nah, dengan seringnya tampil sebagai narasumber itulah pundi-pundi rupiah hingga ratusan juta rupiah ia peroleh setiap tahunnya.
Dedi Dwitagama yang lahir di Jakarta memulai pendidikan di  SD Mekarsari, Kebayoran Baru Jakarta Selatan tahun 1976 kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 19, Kebayoran Baru Jakarta dan selesai tahun 1979.  Pendidikan SMA-nya ia selesaikan di SMA Negeri 35 Jakarta tahun 1983.  Gelar Diploma III Pendidikan Matematika  beliau capai di IKIP Jakarta tahun 1987. Tak puas dengan diploma pada tahun 1995 gelar Sarjana Pendididkan (S.Pd.) diselesaikannya di Pendidikan Matematika FP.MIPA IKIP Jakarta. Dua tahun kemudian ia berhasil menyelesaikan  Magister Manajeman SDM pada STIE IPWI Jakarta tahun 1998. Rupanya Dedi memiliki semangat  belajar yang tinggi sehingga  tahun 2001 berhasil pula ia selesaikan Magister Sains Matematika Industri pada Jurusan Statistik di ITS Surabaya.
Penulis Buku Mengenal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah banyak meraih prestasi. Ia merupakan peraih penghargaan utama Guru Era Baru – Acer GURARU Award (2012), Nominator Blog Pendidikan terbaik Indonesia, Pesta Blogger Nasional, Jakarta (2011),  Juara 3 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Provinsi DKI Jakarta (2008), Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Jakarta Pusat (2008), Juara 2 e-Learning Award tingkat Nasional, Pustekkom Depdiknas RI, Oktober (2008), Juara 3 Kompetisi blog “I Love Mobile Blogging”: XL dan Dagdigdug, FKI – JHCC Jakarta  (2008),  Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Provinsi DKI Jakarta, Jakarta (2004), Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Jakarta Pusat, Jakarta (2004), Juara 2 Guru Berprestasi tingkat Jakarta Pusat, Jakarta (2003), Juara harapan 1 Pembacaan Pembukaan UUD 1945, Jakarta (1987),  Juara 2 Menyanyi Keroncong se-DKI dan Jabar, Jakarta (1986), Juara harapan 1 Lomba Baca Puisi se-DKI Jakarta, Jakarta (1986),  Juara 3 Puitisasi Al Quran se-Jabotabek, Jakarta (1985), Juara harapan 2 Paduan Suara tingkat SLTP se-Jawa, Bandung (1978), Juara 1 Deklamasi se DKI Jakarta, Jakarta (1976), Juara ke-1 Menyanyi se kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta (1975), Juara 2 Deklamasi se-Jakarta Selatan (1974).
Dengan mencermati jejak ngeblognya disertai capaian prestasinya itu maka redaksi web ISPI mengapresiasi tokoh ini sebagai salah satu sarjana pendidikan inspiratif. Semoga kiprah beliau akan memberi motivasi kepada sarjana pendidikan lain untuk berkarya dan berprestasi sesuai bidangnya masing-masing
Berikut petikan wawancara redaksi ISPI dengan beliau.
Kapan pertama kali ngeblog? Dan siapa yang pertama kali mengalkan bapak untuk ngeblog?
Pertama ngeblog 2005 diperkenalkan oleh adik saya Agus Sampurno pemilik blog guru kreatif
Apa yang memotivasi bapak untuk ngeblog?
Mencatat kenangan, ide, berbagi gembira dan bahagia atau menuliskan sesuatu yang tak bisa dikatakan dalam kehidupan profesional karena hambatan birokrasi
Bagaimana mengatur waktu untuk ngeblog, mengingat bapak seorang kepsek yang sangat sibuk?
Saya ngeblog sambil meeting, atau dimanapun saat saya mendapat akses internet atau wifi
Setelah lama melakukan aktivitas ngeblog, manfaat apa yang diperoleh selama ini?
Banyak sekali, saya bertemu banyak teman baru, diundang ke berbagai forum di dalam maupun di luar negeri, peroleh penghasilan ratusan juta rupiah per tahun dari blog
Selain ngeblog, bapak juga aktif mendorong para guru dan siswa untuk ngeblog. Apa tujuan bapak melakukan hal tersebut?Agar aktifitas di sekolah bisa dikabarkan untuk di duplikasi guru lain di sekolah lain, atau kenangan buat murid yg bisa dinikmati puluhan tahun setelah mereka lulus, bahkan bisa dijadikan buku
Apa kiat-kiatnya agar tetap konsisten ngeblog?
Menulis aja tentang apa yang mau saya tulis, tak perlu berfikir bagus atau jelek
Menurut bapak, siapa lagi guru di Indonesia yang aktif ngeblog seperti bapak?
Banyak, diantaranya wijaya kusumah, namin AB, bayu sulis, mugiyarti, umairoh, rydy hilkya, urip, agus sampurno, syaukani, dsb
Apakah bapak tidak ada keinginan untuk mendirikan organisasi blogger guru untuk lebih memotivasi para guru Indonesia untuk ngeblog (menulis)?
Sudah, kami membuat KOMUNITAS SEJUTA GURU NGEBLOG (KSGN), ada twitter, fesbuk dan blognya, kami sudah mengadakan 8 kali pelatihan di berbagai kota di Indonesia, gratis

Kepsek yang Rajin Ngeblog Raup Ratusan Juta

Oleh : Deni Kurniawan As’ari
Humas ISPI
Dedi Dwitagama
Di kalangan blogger guru, nama Dedi Dwitagamasudah tidak asing.  Beliau seorang kepala sekolah yang kategori sangat langka. Mengapa? Karena ia suka dan aktif ngeblog di tengah banyaknya  kepala sekolah yang masih belum mengenal blog. Berbagai tulisannya dapat ditemui di blog pribadinya yang beralamat di www.dedidwitagama.wordpress.com. Sekretaris Kelompok Kerja Kepala SMK (K3SK) DKI Jakarta ini juga senang dunia fotografi. Berbagai hasil jepretan tangan dinginnya dapat diamati pada laman www.fotodedi.wordpress.com. Banyak foto-fotonya yang dimuat pada media cetak nasional.
Selain aktig ngeblog, peraih penghargaan utama Guru Era Baru-Acer GURARU Award 2012 itu juga menyebarkan virus ngeblognya kepada para guru dan murid-muridnya.  Menariknya, salah satu terobosan yang pernah ia lakukan adalah mewajibkan seluruh guru dan siswa di sekolah yang dipimpinnya untuk ngeblog. Bahkan pernah mengeluarkan kebijakan bahwa syarat untuk mengambil ijazah bagi siswa yang telah lulus minimal  harus mempublikasikan 100 tulisan di blognya masing-masing.
“Salah satu contoh yang menginspirasi saya, sekaligus menguatkan bahwa kampanye internet sehat bisa dimulai dari diri dan lingkungan kita, adalah apa yang telah dicapai oleh Bapak Dedi Dwitagama. Beliau adalah seorang kepala sekolah di SMK Negeri 36 Cilincing Jakarta, juga seorang blogger dan trainer yang berpengalaman. Lebih dari itu, beliau adalah seorang yang cerdas dalam memasyarakatkan internet sehat,” itulah pandangan dari Hatta Syamsuddin mengenai sosok ini.
Dedi Dwitagama bersama Pak SBY
Di tengah kesibukannya memimpin sekolah,  ia menulis di blog secara rutin, teratur dan terus menerus. Pastinya ia memiliki kiat khusus untuk melakukan hal tersebut. Sebagian besar blogger yang ada—-termasuk guru,  kebanyakan semangat di awal untuk kemudian memble di tengah jalan. Dedi bukan yang seperti itu. Baginya, menulis melalui blog (ngeblog) telah menjadi aktivitas rutin termasuk memberi pelatihan-pelatihan selain memimpin sekolah.
Disinilah point menariknya. Ada semacam blessing indisguiss. Ketika ia rajin ngeblog maka banyak dikenal orang dan kemudian  sering diminta untuk menjadi narasumber.  Nah, dengan seringnya tampil sebagai narasumber itulah pundi-pundi rupiah hingga ratusan juta rupiah ia peroleh setiap tahunnya.
Dedi Dwitagama yang lahir di Jakarta memulai pendidikan di  SD Mekarsari, Kebayoran Baru Jakarta Selatan tahun 1976 kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 19, Kebayoran Baru Jakarta dan selesai tahun 1979.  Pendidikan SMA-nya ia selesaikan di SMA Negeri 35 Jakarta tahun 1983.  Gelar Diploma III Pendidikan Matematika  beliau capai di IKIP Jakarta tahun 1987. Tak puas dengan diploma pada tahun 1995 gelar Sarjana Pendididkan (S.Pd.) diselesaikannya di Pendidikan Matematika FP.MIPA IKIP Jakarta. Dua tahun kemudian ia berhasil menyelesaikan  Magister Manajeman SDM pada STIE IPWI Jakarta tahun 1998. Rupanya Dedi memiliki semangat  belajar yang tinggi sehingga  tahun 2001 berhasil pula ia selesaikan Magister Sains Matematika Industri pada Jurusan Statistik di ITS Surabaya.
Penulis Buku Mengenal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini telah banyak meraih prestasi. Ia merupakan peraih penghargaan utama Guru Era Baru – Acer GURARU Award (2012), Nominator Blog Pendidikan terbaik Indonesia, Pesta Blogger Nasional, Jakarta (2011),  Juara 3 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Provinsi DKI Jakarta (2008), Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Jakarta Pusat (2008), Juara 2 e-Learning Award tingkat Nasional, Pustekkom Depdiknas RI, Oktober (2008), Juara 3 Kompetisi blog “I Love Mobile Blogging”: XL dan Dagdigdug, FKI – JHCC Jakarta  (2008),  Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Provinsi DKI Jakarta, Jakarta (2004), Juara 1 Guru Berprestasi tingkat Jakarta Pusat, Jakarta (2004), Juara 2 Guru Berprestasi tingkat Jakarta Pusat, Jakarta (2003), Juara harapan 1 Pembacaan Pembukaan UUD 1945, Jakarta (1987),  Juara 2 Menyanyi Keroncong se-DKI dan Jabar, Jakarta (1986), Juara harapan 1 Lomba Baca Puisi se-DKI Jakarta, Jakarta (1986),  Juara 3 Puitisasi Al Quran se-Jabotabek, Jakarta (1985), Juara harapan 2 Paduan Suara tingkat SLTP se-Jawa, Bandung (1978), Juara 1 Deklamasi se DKI Jakarta, Jakarta (1976), Juara ke-1 Menyanyi se kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta (1975), Juara 2 Deklamasi se-Jakarta Selatan (1974).
Dengan mencermati jejak ngeblognya disertai capaian prestasinya itu maka redaksi web ISPI mengapresiasi tokoh ini sebagai salah satu sarjana pendidikan inspiratif. Semoga kiprah beliau akan memberi motivasi kepada sarjana pendidikan lain untuk berkarya dan berprestasi sesuai bidangnya masing-masing
Berikut petikan wawancara redaksi ISPI dengan beliau.
Kapan pertama kali ngeblog? Dan siapa yang pertama kali mengalkan bapak untuk ngeblog?
Pertama ngeblog 2005 diperkenalkan oleh adik saya Agus Sampurno pemilik blog guru kreatif
Apa yang memotivasi bapak untuk ngeblog?
Mencatat kenangan, ide, berbagi gembira dan bahagia atau menuliskan sesuatu yang tak bisa dikatakan dalam kehidupan profesional karena hambatan birokrasi
Bagaimana mengatur waktu untuk ngeblog, mengingat bapak seorang kepsek yang sangat sibuk?
Saya ngeblog sambil meeting, atau dimanapun saat saya mendapat akses internet atau wifi
Setelah lama melakukan aktivitas ngeblog, manfaat apa yang diperoleh selama ini?
Banyak sekali, saya bertemu banyak teman baru, diundang ke berbagai forum di dalam maupun di luar negeri, peroleh penghasilan ratusan juta rupiah per tahun dari blog
Selain ngeblog, bapak juga aktif mendorong para guru dan siswa untuk ngeblog. Apa tujuan bapak melakukan hal tersebut?Agar aktifitas di sekolah bisa dikabarkan untuk di duplikasi guru lain di sekolah lain, atau kenangan buat murid yg bisa dinikmati puluhan tahun setelah mereka lulus, bahkan bisa dijadikan buku
Apa kiat-kiatnya agar tetap konsisten ngeblog?
Menulis aja tentang apa yang mau saya tulis, tak perlu berfikir bagus atau jelek
Menurut bapak, siapa lagi guru di Indonesia yang aktif ngeblog seperti bapak?
Banyak, diantaranya wijaya kusumah, namin AB, bayu sulis, mugiyarti, umairoh, rydy hilkya, urip, agus sampurno, syaukani, dsb
Apakah bapak tidak ada keinginan untuk mendirikan organisasi blogger guru untuk lebih memotivasi para guru Indonesia untuk ngeblog (menulis)?
Sudah, kami membuat KOMUNITAS SEJUTA GURU NGEBLOG (KSGN), ada twitter, fesbuk dan blognya, kami sudah mengadakan 8 kali pelatihan di berbagai kota di Indonesia, gratis

Minggu, 24 November 2013

KADO BUAT HARI ULANG TAHUN GURU



picture-003Tidak terasa sudah enam belas tahun Hari Ulang Tahun Guru diperingati tetapi kemajuan pendidikan di negeri ini seperti jalan di tempat. Banyak pendapat bermunculan mulai dari level paling rendah sampai Bapak Menteri memberi pendapat tentang pendidikan di negeri ini. Apa sebab utama sehingga kemajuan pendidikan sulit didapat ? Pertanyaan yang klise dari tahun ke tahun.
Melalui tulisan ini saya mencoba memberi pencerahan kepada korps saya sendiri yaitu bapak dan ibu guru. Iseng-iseng saya menyebarkan angket kepada murid-murid saya tentang pandangan mereka terhadap performa bapak dan ibu guru yang mengajar ? Angket itu berisi 3 pertanyaan, yaitu 1) Apakah anda tertarik dalam mengikuti pelajaran, 2) Apa yang paling membuat anda tidak tertarik dalam mengikuti pelajaran ?, 3) Metode apa yang paling sering dipakai guru dalam mengajar ? 
Sebuah angket yang mungkin sangat jauh dari segi kevalidan dan realiabel. Angket tersebut adalah angket terbuka dengan jawaban yang bebas. Hasil dari angket tersebut saya rangkum sebagai berikut :
Untuk pertanyaan pertama :
85% anak mengatakan tidak tertarik mengikuti pelajaran
10% anak mengatakan cukup tertarik
hanya 5% anak mengatakan tertarik.
Untuk pertanyaan kedua :
70% anak mengatakan bosan dengan cara guru mengajar
10% anak mengatakan pelajarannya sulit
8% anak mengatakan gurunya tidak asyik
12% anak mengatakan tidak tahu
Untuk pertanyaan ketiga :
95% anak mengatakan guru mengajar dengan metode ceramah
5% anak mengatakan guru mengajar dengan metode selain ceramah.
Mengacu pada hasil angket di atas, kita tentu prihatin dengan kondisi tersebut. Jangan kita menyalahkan anak yang tidak mau belajar karena cara mengajar kita tidak menarik dan disukai anak. Sangat maklum jika prestasi anak-anak didik kita bukan semakin baik tetapi semakin mundur. Itu kondisi riil di sekolah kita. Mari kita benahi. Selamat Hari Ulang Tahun Bapak dan Ibu Guru, ini kado buat kalian