Jumat, 08 Januari 2010

Bissmillah ..belajar nge-BLOG...aaah....


TEACHER QUOTE

“The mediocre teacher tells.
 The good teacher explains.
 The superior teacher demonstrates.
 The great teacher inspires”.

(William Arthur Ward)

"Guru biasa memberitahukan,
 Guru baik menjelaskan, 
Guru ulung memperagakan,
 Guru hebat menginspirasi".
(William Arthur Ward)



Kudu nulis blog ah!

Different with its title language,
 i want make my english able through writting. 
Having job like this now,
 available in english is a must,
 so rehearse is the best solution.
 I have this powerful media and i should use it as often as i can 

Its very very lon0o0o0ong time i didnt post anything in this blog.

 Uuups sorry my honey sweety blog (:-(

Soooo i want to have commitment to START fulfill this blog continously from today!

 Feel free to Critisize me if i dont publish anything for a week or a year..hehehe
 (Cant make high standard yet because i'm just new to start again :p )

Consequence ???
 If i commit, my words become more constructive.
 But if i dont commit, we'll see ur low progres, asep dea.. 
(huuuu amit amit) astaghfirullah :(

Sooo be optimist optimist optimist yaa asep.

 YOU CAN !!

Aamiin ya Allah 0:-)

Senin, 04 Januari 2010

Bahagia Itu Tak Kasat Mata

Nenek

Bahagia itu tak kasat mata, sebab kerap ia tak mudah diindra oleh mata. Tak juga terjangkau oleh telinga. Jangan mudah mengira kalau mereka yang berharta dan bertahta itu bahagia hidupnya. Sebab mata kadang tak menjangkau apa yang tersembunyi di qalbu, juga yang terselip mengganjal di dalam jiwa. Anda mungkin pernah mendengar kesah seorang hartawan, atau juga keluh seorang pejabat tentang himpitan hidup yang kerap menyiksa. Meresa seolah ada yang kurang dalam hidupnya.
Ya…bahagia itu tak kasat mata. Jangan pula menyangka bahwa mereka yang tak berpunya itu menderita hidupnya. Malah kadang pada mereka bahagia mudah dijumpa. Sebab begitulah mata, selalu ada yang tak kuasa diindra. Anda juga mungkin pernah mendengar ucap syukur mereka yang tak berpunya. Merasa ia telah memiliki segalanya, walau hanya hidup apa adanya. Senyumnya sumringah dengan rona bahagia yang jelas terlihat.
Jangan menuntut diberikan harta dan tahta, serakah ingin memiliki segalanya, sebab tak menjamin kau jumpai bahagia disana. Cukuplah berharap kau diberikan bahagia, lapang jiwanya, mudah memberi dan menolong sesama.
Kawan…anda pernahkan melihat, tentang si kaya yang tak kuasa berderma. Berat tangannya untuk memberi pada tetangga yang menderita atau pada saudara yang sedang membutuhkan. Walau berjuta-juta rupiah ada padanya, masih juga ia tak mampu memberi dan mengulurkan sedekah.
Anda juga mungkin pernah melihat, tentang si fakir yang memberi dan menolong sesama. Tampak hidupnya biasa-biasa saja, tapi keberadaannya dirasakan sesama. Ia berikan apa yang dimilikinya untuk membantu siapa saja yang membutuhkan. Menjadi orang yang bermanfaat disekitar rumahnya juga pada sesama saudara. Menjadi Khairunnas anfa’uhum linnas.
Subhanallah…ternyata memberi bukan sebab banyaknya harta ditangan, bukan pula sebab tingginya jabatan yang disandang. Tapi tentang jiwa yang sempit ataukah lapang, tak ada hubungan soal berapa banyak harta yang dipunya. Tapi ini soal mental, juga jiwa yang bersemi di dalam dada.
Kawan, berhati-hatilah kita, sebab kehinaan tidak selamanya dalam keadaan tak berpunya. Namun kadang diberikan Allah saat kita bergelimang harta tapi tak kuasa merasakan nasib sesama. Tak peka hati dan jiwanya. Saat itu tampaklah betapa hinanya kita di mata Allah yang maha kaya, yang memiliki jagad semesta.
Waspadalah, mari kita saling mengingatkan, semoga tetap mulia di mata Allah walau hina dipandangan manusia. Istiqamalah !!!
sumber : catatanfahry.wordpress.com